EKONOMI

Strategi Ikonik Pendidikan Pemberdayaan (Gotong Royong) UMKM Asli Indonesia

Jogja, penapersatuan.com – Bertempat di Grand Rohan Jogja, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Tanah Masyarakat belum lama ini.

Bimtek digelar dalam rangka kegiatan Data Penerima Akses Reforma Agraria Daerah Tahun 2023.

Acara dibuka oleh Kepala Subdirektorat Layanan dan Pengembangan Penatagunaan Tanah, Sri Martini, S.SiT, M.M. selaku Ketua Tim Kegiatan.

Paparan pertama disampaikan oleh, Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Founder, Tenaga Ahli dan Konseptor Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan judul “Strategi Ikonik Pendidikan Pemberdayaan (Gotong Royong) UMKM Asli Indonesia”.

Rika Fatimah P.L. membuka sesi paparan dengan menyampaikan bahwa kata pendampingan itu merupakan term yang kurang cocok untuk institusi dan akan lebih tepat jika diganti pendidikan.

Rika Fatimah P.L. menyampaikan perlu beberapa puluh tahun bagi perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi terkenal seperti saat ini. Membangun merek atau brand memerlukan tidak hanya keteguhan namun juga kesabaran dan keyakinan akan merek itu sendiri.

“UKM Indonesia itu kuat-kuat, terbukti kita mau pandemi mau apa, nggak ngefek, kitanya gini-gini aja tapi sayangnya gini-gininya juga gak naik-naik” ungkap Rika Fatimah P.L.

Rika Fatimah P.L. menyampaikan perlu beberapa puluh tahun bagi perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi terkenal seperti saat ini. Membangun merek atau brand memerlukan tidak hanya keteguhan namun juga kesabaran dan keyakinan akan merek itu sendiri.

“UKM Indonesia itu kuat-kuat, terbukti kita mau pandemi mau apa, nggak ngefek, kitanya gini-gini aja tapi sayangnya gini-gininya juga gak naik-naik” ungkap Rika Fatimah P.L.

Menurutnya, UMKM Indonesia dipaksa memakai jaket kapitalis yang berkiblat pada Eropa dan Amerika, padahal raganya Indonesia sehingga seolah ketika suatu usaha mencoba sesuatu yang berkearifan lokal mendapatkan intervensi dan keraguan serta pelemahan semangat dengan tujuan akhir adalah omzet.

Pada paparannya, Rika Fatimah P.L. menyampaikan bahwa G2R Tetrapreneur, mengusung gotong royong asli Indonesia yang berasaskan ekonomi Pancasila.

“Semua yang ada di G2RT ini sebetulnya bukanlah hal baru, namun kita tidak ingin mengakuinya, kita suka melihat luar, bagus di mereka belum tentu cocok untuk kita,” ujar Rika Fatimah P.L.

Menurut Rika Fatimah P.L., selama ini UMKM dipaksa untuk mengikuti standar kapitalis dan tidak dihitung aspek kemajuan, kearifan, dan kesederhanaan yang merupakan cerminan masyarakat Indonesia.

Pemerintah selama ini terpaku pada konsep bisnis yang berorientasi pada omzet.

Negative cashflow yang terjadi pada beberapa UMKM bukanlah sebuah kemunduruan apabila disikapi dengan bijak.

“Konsep UMKM naik kelas itu sebetulnya tidak sustain karena hanya dipaksa jualan dan jualan, bagaimana omzet terus naik dan naik.”

“Jika merosot atau turun maka dianggap gagal atau kemunduran, sedangkan perjalanan branding-branding dunia seperti Toyota, Mc Donald itu tidak melulu menghitung omzet,” tutur Rika Fatimah P.L.

Sebuah pelajaran dari Toyota bahwa kearifan lokal menjadi bukti kebangkitan Jepang dapat mengalahkan mobil produksi Amerika, Ford yang mendapat julukan “American Muscle”.

Berikutnya, Rika Fatimah P.L. menyampaikan bahwa Model G2R Tetrapreneur merupakan sebuah model pemberdayaan masyarakat dengan asas ekonomi Pancasila yang terdiri dari empat (4) tahapan, yaitu Tetra 1 atau Rantai Wirausaha; Tetra 2 adatu Pasar Wirausaha; Tetra 3 atau Kualitas Wirausaha, dan Tetra 4 atau Merek Wirausaha. Tetra 1 berfokus pada pemberdayaan 70 persen hulu hilir produk unggulan desa (close loop chain).

Sedangkan Tetra 2 berfokus pada mendidik pasar oleh mitra bermerek.

Sementara itu, Tetra 3 mendidik profesional-profesional desa dan Tetra 4 merupakan penguatan dan keberpihakan kebijakan untuk produk desa sebagai ikonik global.

Rika Fatimah P.L. menyampaikan bahwa model penataan aset dan penataan akses Reforma Agraria sejalan dengan model aspirasi G2R Tetrapreneur.

Kesesuaian Pertama, penataan aset-Melakukan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) & Potensi Desa dengan penataan akses Rantai perencanaan kondisi potensi baik dari hulu ke hilir, ketersediaan daan kesiapand alam merespon.

Kedua, penataan aset – Melakukan legalisasi aset dengan penataan akses Pasar sudut pandang inovatif untuk mengidentifikasi, memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen.

Ketiga, penataan aset-Peningkatan Data Berkualitas dengan penataan akses Kualitas melalui SDM dan produk yang berkualitas, untuk memuaskan kebutuhan dna keinginan dan harapan pengusaha dan konsumen.

Keempat, penataan aset- Terbangun Sistem Informasi Desa Mandiri Budaya yang interkoneksi dengan konsumen global dengan penataan akses Branding nilai, merek, para produk untuk menuju era global.

Kesesuaian kedua yaitu Konsep Pendidikan dan Binaan Keberpihakan UMKM Asli Indonesia.

Pendampingan itu tidak sama dengan Pendidikan (Pemberdayaan). Pendampingan bersifat lebih bergerak acak mengikuti kapital, mempunyai pimpinan yang tanpa keberanian beridentitas, berguru bukan pada pemilik ilmu, dan zero ‘live’ conflict atau takut pada kebenaran.

Pemberdayaan, menurut Rika Fatimah P.L., “not about being told, tapi teach, educate, share & expose; not the number to calculate but humanize, measurement; not how fast but sustainability, achievement”.

Untuk kegiatan di Tetra 1 meliputi Pembentukan Unit G2R Tetrapreneur dan Penentuan Produk Unggulan. Selanjutnya Kesesuaian Ketiga adalah Strategi Ikonik Pendidikan Kelompok Gotong Royong dan Kelembagaan.

UMKM di Indonesia ini kebanyakan bergerak sendiri-sendiri. Untuk menjadi Ikonik Global, UMKM sebaiknya bergerak bersama dan ada akses dari kementerian dan lembaga (K/L) karena jika dengan K/L akan ada blasting nasional yang lebih cepat bagi UMKM untuk merasa nyaman berkarya, dan berwirausaha.

Pemerintah sebagai penggerak, akan menjadi gerakan besar, bukan lagi terbatas bergerak sendiri. Jadi membuat produk ikonik dengan kelembagaan yang berkarakter bisnis asli Indonesia yaitu bisnis yang berpedoman pada Pancasila.

Untuk menjadi Ikonik Global, UMKM sebaiknya bergerak bersama dan ada akses dari kementerian dan lembaga (K/L) karena jika dengan K/L akan ada blasting nasional yang lebih cepat bagi UMKM untuk merasa nyaman berkarya, dan berwirausaha.

Pemerintah sebagai penggerak, akan menjadi gerakan besar, bukan lagi terbatas bergerak sendiri.

Jadi membuat produk ikonik dengan kelembagaan yang berkarakter bisnis asli Indonesia yaitu bisnis yang berpedoman pada Pancasila.

Sebuah bisnis yang tidak dapat dengan mudah ditiru negara lain sehingga jika bisa menciptakan ekosistem yang berpancasila, kita bisa mengubah pasar.

Contoh ekosistem berstandar global seperti ISO sebagai sebuah standar, dimulai di 1946.

Sistem Jaminan Halal dimulai dari tahun 1989.

Selain itu ada AACSB yang merupakan standar bagi sekolah bisnis.

AACSB sebagai sebuah standar hanya menerima 5 persen dari sekolah bisnis di seluruh dunia, dan FEB UGM merupakan yang pertama di Indonesia.

Pencermatan ekosistem berstadnar global tersebut menunjukkan bahwa kita (Indonesia) dapat menciptakan standar sendiri, menciptakan pasar sendiri.

Pendidikan melalui G2R Tetrapreneur bukan hanya sekedar program, (1) Membakukan Jati Diri Bangsa menjadi Standar Dunia; (2) Menciptakan League Keberpihakan Asli Ekonomi Bergotong Royong Indonesia dalam Berbisnis; dan (3) Berwirausaha serta inventing market for Indonesia.

Kesesuaian yang keempat – Strategi Inovasi Akses Pasar Asli Indonesia, UMKM Indonesia 99,9 persen tidak bisa dihadapkan dengan yang berkompetisi jika terma kompetisinya adalah terma kompetisi dengan uang (kapital).

Tidak bisa jalan karena Indonesia memerlukan pasar non kompetisi.

Inovasi Pasar G2RT akan ada tiga macam pasar.

Pertama yaitu pasar non kompetisi pada Tetra 2; pasar kompetisi pada Tetra 3; dan pasar kebijakan pada Tetra 4. G2RT bersama beberapa mitra mencoba untuk menginisiasi pasar non kompetisi global.

Kesesuaian Kelima adalah Rekam Jejak Best Practice G2R Tetrapreneur.

Model Tetrapreneur di tahun 2012 menjadi pilot project percepatan Ekonomi Malaysia tahun 2013 dipresentasikan langsung di hadapan Prof. Yunus, founder Model Social Business dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kala itu; tahun 2018 menjadi program unggulan Gubernur dan Pemda DIY; tahun 2018 – 2020 mewakili Indonesia untuk paparan global pada forum Saemaul Undong dan IFAD PBB; tahun 2022 menyabet Best Paper sebagai inovasi pemberdayaan masyarakat pada konferens internasional dan pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023.

Hingga 2023, G2RT DIY diimplementasikan di 25 kalurahan (pedesaan) dan tiga kelurahan dan satu kalurahan mandiri di perkotaan dengan kurang lebih 52 produk unggulan dan 104 produk turunan binaan Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat (Biro Bermas) Setda DIY dan Dinas Koperasi dan UKM DIY.

Selain itu, terdapat pula dua desa mandiri yaitu G2RT Donokerto (DIY) dan G2RT Nganjuk (Jatim), satu kampung mandiri yaitu G2RT Mataraman.

(Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *