Pilkada Belum Dipilih, Hasil Survey Berseliweran
Penapersatuan.com – Jelang Pilkada serentak se Indonesia yang digelar Rabu Pon 27 Nopember 2024, desk Pilkada telah menerima hasil survey dari Media, lembaga survei yang resmi maupun internal partai.
Menurut Aji Setiawan, Wakil Sekretaris GMPI Purbalingga, Jateng diakui lembaga survey, internal partai dan media bisa menggelar survey sampai jelang pemilihan untuk menjaring data pemilih.
Namun hasil survey di hari-hari terakhir jelang masa kampanye dan hari tenang hanya dijadikan tolok ukur bagi paslon masing-masing pilkada.
“Tentu ada batas masa akhir dari masing-masing paslon untuk mentabulasi akhir data sebelum pemilihan. Itu sebagai baromenter indeks kecenderungan pemilih untuk menentukan pilihan,” ungkap Aji yang pernah jadi Litbang Himmah UII Jogjakarta.
“Hanya persoalannya muncul kemudian, realitas hasil survey, tidak mewakili secara keseluruhan dengan hasil pilkada? Di sinilah kita bisa melihat lembaga surveynya sudah melakukan survey pemilih itu kredibel atau tidak serta tingkat margin erornya serta sebaran pemilih juga merata atau tidak,” ungkap Aji lebih jauh.
Jurnalisme presisi yang baik, lanjut Aji yang pernah ikut pelatihan jurnalis tingkat Nasional di UMS Surakarta 1999, tidak ceroboh dan gegabah dalam menyajikan data hasil survey, dan jangan cepat mengambil kesimpulan.
“Realitas survey, tidak bisa mewakili hasil pilkada yang akan digelar mendatang. Pilkada saja belum digelar, hasil pilkada masa sudah keluar? (Lha ini gimana, pilkada belum dipilih, hasil perhitungannya sudah keluar…? Ya , kalau hasil survey baik internal maupun lembaga survey yang kredibel bisa jadi sudah mulai dihitung.
Tapi hari Pilkada, 27 Nop pada Rabu Pon kan itu paling menentukan, one man, one vote (Jitu, satu amunisi-satu suara). Setiap suara yang memilih pemimpinnya akan menentukan masa depan. Nggak bisa asal milih, ya silahkan memilih dengan pilihan nurani terdalam masing-masing.
Sikap Tegak Lurus Partai Persatuan Pemvangunan di Pilkada Jawa Tengah
Dalam mengusung Pilkada Jateng dan Pilkada daerah PPP Purbalingga.
“Awalnya saya diminta pimpinan DPW PPP Jawa Tengah untuk mensosialisasikan Ca Gub/ Wagub Jateng. Memang Purbalingga nggak berangkat dari 35 utusan PC GMPI di Jateng. Saya agak terteror juga denga pilkada Jateng.
Keputusannya prinsipnya kita di bawah itu Sami ‘na wa atho’na. Tapi saya selaku Wk GMPI Kab Purbalingga, dus wakil GMPI Purbalingga bersikap tegak lurus dengan aturan di atas Pilkada Jateng, Ahmad Luthfy-Taj Yasin seperti instruksi DPW GMPI Jateng.
Pun demikisn di Pilkada Purbalingga, DPC PPP mengusung Tiwi-Hendra, kita hanya bisa sampaikan ke masyarakat luas agar memenangkan paslon Pilkada ini dengan cara yang simpatik, terang Aji Setiawan.
Mengenai pilihan Ahmad Luthfy, menurut Wk Sekretaris GMPI Purbalingga, Calon Gubernurnya mantan Kapolda Jawa Tengah yang pernah menjabat sebagai Kapolres Batang, Kapolresta Surakarta hingga Kapolda Jateng.
Melihat rekam jejak itu, ia meyakini Ahmad Luthfi paham akan kondisi serta peta geografis wilayah Jateng (Luthfy -mantan Kapklda Jateng-red) dan mampu memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi; Bisa ngopeni dan ngelakoni.
Tentu dengan pernah memimpin Jateng, paling tidak , wilayah se Jawa Tengah pernah disinggahi, mau mendengar keluhan kesah warga Jateng dengan sabar, cepat merespon kerepotan warga Jateng dan sanggup memperjuangkan rakyat Jateng.
Ini tugas penuh ketulusan, keikhlasan dan penuh tanggung jawab bersama untuk membangun dan menatap Jateng ke depan lebih baik, lebih damai, tenang , sejuk , makmur dan ujungnya sejahtera.
Visi misi yang ingin diwujudkan adalah menjadikan Jawa Tengah maju berkelanjutan demi Indonesia emas 2045.
Sementara itu Taj Yasin Maimoen adalah mantan Wakil Gubernur Jateng periode sebelumnya. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah.
“Gus Yasin putra almarhum Kyai Kharismatik Mbah KH Maemun Zubair, yang terbukti sudah berpengalaman memimpin Jawa Tengah,” lanjut Aji.
Ia berharap, Paslon Ahmad Luthfi dan Gus Yasin bisa mewujudkan Jawa Tengah yang agamis melalui penguatan pesantren.
Pesantren harus diperkuat, mulai dari sarana prasarana, kualitas santri hingga fasilitas yang dimiliki.
Pemberian beasiswa bagi santri juga bagian dari penguatan pesantren.
Partai Persatuan Pembangunan menjadi salah satu motor pengusung dan Pendukung di koalisi KIM Plus.
Mereka bersama-sama denga parpol lain telah mendeklarasikan dukungan serta bakal terus menyosialisasikan Luthfi-Yasin hingga tingkat desa.
“Terus tingkatkan elektabilitas, sosialisasikan Bapak Ahmad Luthfi dan Gus Yasin sampai menang di hari H pencoblosan tanggal 27 November nanti tentu dengan jaringan yang ada silahkan dengan cara yang bijak dan simpatik agar hasilnya maksimal,” ungkap Aji.
Mengenai Pilkada Purbalingga , PPP Purbalingga, masih konsisten usung Tiwi Hendra,” pungkas Ajis, Selasa(12/11).
(AST-Simpedes BRI 372001029009535)