KAMTIBMAS

Penekanan Kapolsubsektor Sarinah untuk Tidak Terpancing Aksi Tawuran Melalui Medsos

Penapersatuan.com – Kapolsubsektor Sarinah Aipda Andri berikan imbauan atas pengamanan dan ketertiban di kawasan sepanjang jalan MH Thamrin Menteng, Jakarta Pusat. Minggu, (10/11/2024).

Pentingnya kewaspadaan terhadap potensi aksi tawuran yang kerap dipicu oleh provokasi di media sosial (medsos). Aipda Andri menekankan bahwa meskipun teknologi komunikasi memberikan banyak manfaat, namun di balik kemudahan tersebut terdapat risiko besar berupa penyebaran informasi yang tidak benar dan bisa memicu kerusuhan.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kejadian tawuran yang terjadi di beberapa kawasan di Jakarta diduga kuat dipicu oleh ajakan atau provokasi melalui platform medsos, seperti Instagram, Twitter, hingga TikTok. Aksi tawuran yang terjadi di jalanan atau di tempat-tempat publik seringkali bermula dari pernyataan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan disebarluaskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “ujar Andri’.

Provokasi yang tidak terverifikasi ini mampu menyebar dengan cepat, menarik perhatian banyak pihak yang kemudian merasa terprovokasi dan bergabung dalam aksi kekerasan tanpa mengetahui latar belakang atau alasan yang jelas.

Meneruskan pesan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu Marfiando, agar Kapolsubsektor Sarinah menegaskan kepada warga, pentingnya untuk tidak mudah terpancing oleh informasi yang beredar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan aksi-aksi kekerasan atau tawuran. Beliau mengingatkan masyarakat, khususnya anak-anak muda yang sering menjadi target ajakan tawuran, untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di dunia maya. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan memverifikasi setiap informasi yang diterima, terutama yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.

Aipda Andri menegaskan bahwa polisi tidak akan segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam penyebaran informasi yang mengarah pada tindakan kekerasan atau tawuran. Dalam hal ini, aparat penegak hukum tidak hanya akan menindak pelaku tawuran di lapangan, tetapi juga akan melibatkan pihak yang mengedarkan provokasi melalui dunia maya. Dengan adanya kerja sama antara aparat kepolisian dan penyedia platform media sosial, diharapkan penyebaran konten yang berpotensi mengganggu ketertiban dapat lebih terkendali.

Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dengan melaporkan segala bentuk ajakan atau provokasi tawuran yang ditemukan di medsos. Warga diminta untuk tidak segan-segan melaporkan akun-akun yang menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kerusuhan, baik melalui pihak berwenang maupun melalui fitur pelaporan di platform media sosial itu sendiri. “tutur Andri”.

Kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan patroli secara rutin di sekitar wilayah Sarinah dan kawasan-kawasan lain yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya massa. Selain itu, polisi akan bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti organisasi pemuda dan komunitas lokal, untuk mengedukasi generasi muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang bisa berakhir dengan tawuran.

Dengan pendekatan yang komprehensif ini, Kapolsubsektor Sarinah berharap kerusuhan yang dipicu oleh provokasi di medsos dapat dicegah dan masyarakat dapat hidup lebih aman dan damai tanpa adanya kekerasan yang merugikan. Ke depan, pihak berwenang berharap agar masyarakat semakin cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang dapat menimbulkan kerusuhan. Sebuah kampanye kesadaran tentang pentingnya kedewasaan dalam bermedsos diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi potensi tawuran di kalangan remaja dan pemuda.

(Rhn/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *