METROPOLITAN

Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Evita Wahyu Pancawati: Semua Itu Perlu Solusi Bagaimana Caranya meminta Opang, Ojol dan PKL Supaya Teratur

Penapersatuan.com – Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Evita Wahyu Pancawati mengklarifikasi adanya pemberitaan disalah satu media menyebutkan bahwa amburadul trotoar depan Stasiun KAI Tanjung Priok dipadati PKL (Pedagang Kaki Lima), Jumat 26/7/2024.

Evita Wahyu Pancawati mengatakan bahwa di depan stasiun KAI Tanjung Priok sebenarnya kita telah melaksanakan penjagaan setiap hari dari pagi sampai sore, antisipasi dari parkir liar dan PKL karna disini juga banyak ojol ataupun ojek pangkalan yang menunggu penumpang depan stasiun kereta Tanjung Priok, memang semua itu perlu solusi bagaimana caranya meminta ojek-ojek online itu supaya teratur, namun untuk pangkalan ojek di trotoar tidak di bolehkan.

“Jadi kita melakukan pengarahan atau pemberitahuan setiap harinya dan itu kita slalu lakukan, penjagaan baik itu ojek online maupun ojek pangkalan dan PKL yang ada di trotoar stasiun Tanjung Priok selalu dijaga agar steril dari pedagang kaki lima maupun ojek online dan ojek pangkalan,” terang Evita.

Evita juga mengatakan pihaknya terus mengantisipasi munculnya premanisme yang ada di terminal maupun di stasiun Tanjung Priuk. Tadi pagi diadakan apel dan operasi gabungan dengan tiga pilar baik dari Polres, Dandim, kita memerlukan patroli lingkar terminal dan stasiun untuk menghindari adanya premanisme dan alhamdulilah disekitar terminal dan stasiun kondusif, ada juga gabungan dari Dishub untuk menghindari parkir liar dan kemacetan.

“Tentunya kita berharap dan memberikan solusi terbaik, fasilitas umum pasti dibutuhkan lokasi untuk para PKL ,ojek pangkalan dan ojek online dan angkutan umum yg ada di stasiun KAI dan terminal supaya mereka bisa mencari nafkah dengan teratur solusinya agar mereka ada ruang khusus dan tidak menganggu pengendara ataupun pejalan kaki,” ujarnya.

Ditempat terpisah Kasatpol PP Kelurahan Tanjung Priok Muhamad mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada pedagang kaki lima yang amburadul di trotoar depan stasiun KAI Tanjung Priok seperti yang diberitakan di media.

“Karena selama ini sudah ada pengarahan kondusif dan juga menghimbau kepada pedagang agar tertib dan mengikuti aturan aturan yang ada di Kelurahan Tanjung Priok,” pungkas Muhamad.

(Rhn/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *