AGAMADAERAH

Puncak Haul KRT Sumodiningrat (Habib Hasan Toha bin Yahya) Berlangsung Penuh Hidmat

“Acara haul Pejuang dari Semarang ini berlangsung semarak selama seminggu Puluhan ribu orang mengenang jejak langkah menapaktilasi jejak langkah pedakwah nan dermawan”

Semarang, penapersatuan.com – Haul Habib Hasan bin Thoha bin Yahya dan Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya berlangsung lancar dan ramai, dihadiri ribuan masyarakat dari beberapa daerah. Berlokasi di Jalan Tentara Pelajar, Lamper, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Acara dimulai dengan pembacaan Yasin dn tahlil oleh Habib Novel bin Yahya bersambung dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan Ketua Panitia yakni Wali kota Semarang Jawa Tengah, Ir H Izwar Aminnudin dan acara Maulid serta sholawatan dipimpin Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.

Hujan lebat yang turun sejak sore tak membuat surut niat dari para peserta Haul. Ribuan warga dari luar kota dan kota Semarang berbondong-bondong datang memadati sepanjang ruas jalan masuk pemakaman.

Puncak haul yang digelar pada Minggu malam, 3  Desember 2023 dengan Puncak Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW, bersama Habib Hasan bin Abdurahman Al Jufry (Menantu Habib Toha al Munawwar) dan Luthy bin Yahya.

Rangkaian acara diisi dengan pembacaan maulidu rrasul dan pembacaan manaqib Habib Thoha Bin Muhammad Bin Yahya. oleh Ustadz Muhamadun (Demak).

Habib Thoha diceritakan bahwa Beliau lahir di Inad Hadromaut Yaman sekitar tahun 1702 Masehi. Beliau merupakan ulama yang sangat alim dalam ilmu agama dan juga ilmu umum.

Dalam ilmu umum beliau mahir tentang perdagangan, beliau berdagang sekaligus berdakwah ke India, Malaysia lalu Indonesia. Di Indonesia beliau bersama ayahnya menetap di Semarang untuk berdagang dan juga berdakwah menyebarkan ilmu agama Islam.

Beliau dulu dikenal sangat dermawan suka memberi kepada orang yang kurang mampu dan sangat perhatian kepada anak-anak yang sedang belajar terlebih anak yatim piatu. Beliau ikut juga dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

Beliau ikut serta melawan dan mengusir para penjajah bersama pasukan dari kerajaan mataram. Habib Thoha menetap di kota Semarang sampai akhir hayatnya pada tahun 1799 lalu dimakamkan di wilayah Depok Semarang.

Setelah pembacaan Manaqib Habib Thoha dilanjutkan Mauidhotul Khasanah oleh ulama dan habaib seperti Habib Abubakar al Athos.

Sekitar pukul 22.00 WIB pengunjung masih menikmati penampilan Sholawat yang di pimpin oleh Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf.

Selepas ceramah oleh Habib Hasan bin Abdurahman Al Jufry. Habib Hasan menyatakan,”Sungguh satu nikmat yang besar memandang orang sholeh yang mengingatkan kita untuk ingat kepada Alloh, “ buka Habib Hasan.

“Satu nikmat yang besar, dimana kita melihat wajah -wajah yang mengingatkan pasangan kita  bersambung  dengan Nabi Muhammad SAW,” sambung Habib Hasan.

Rasululloh SAW pernah bersabda,” Sipa yang pernah melihat aku atau melihat orang besar akuu, maka orang itu akan dimasukkan ke dalam surga, “ tambahnya.

Yang kemudian disambung lagi ke jaman berikutnya hingga sampai ke jaman kita..mugi-mugi kita smua di masukan ke dalam surga,” haraep Habib Hasan.

Habib Luthfy bin Yahya berpesan di acara haul agar ummat tetap membina persatuan jangan mudah terpecah belah. “Tetap rukun, kompak, bersatu jangan sampai mudah dipecah belah. Kuncinya disitu.., “ pesan Habib Luthfy kepada jamaah.

Kegiatan itu juga dihadiri Ketua PCNU dan Rois Syuriah NU Kabupaten Semarang, Kapolres dan Dandim serta Forkompimda Kab Semarang, Danramil beserta jajaran serta pejabat Pemerintahan Kabupaten Semarang.

(Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *