Haul Habib Jakfar Al Kaf ke 3 Berlangsung Semarak
Kudus, penapersatuan.com – Alun-alun Kota Kudus sejak bada Isya telah penuh sesak oleh sebagian besar remaja putra dan putri Jamaah Zahir Mania dari berbagai penjuru Kudus dan sekitarnya.
Acara sholawatan sareng-sareng az Zahir Pekalongan dalam rangka Haul ke 3 Habib Jakfar al berlangsung penuh hidmat dan semarak.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya itu berlanjut dengan mendengarkan kalam ilahy oleh Ustadz Ahmad Muhammad Syihab.
Lepas itu bersambung dengan ceramah pembuka oleh KH Taj Maemoen Zubair (mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah) yang saat ini tengah mencalonkan diri jadi anggota DPD RI dari Propinsi Jawa Tengah no urut 11.
Pada kesempatan itu KH Taj Yasin berkisah tentang kewalian Syekh Abul Qasim Junaid Al-Baghdadi.
Sejarah kewalian Syekh Abul Qasim Junaid Al-Baghdadi hingga ia begitu masyhur, terkenal sebagai kekasih Allah?
Ternyata, ia sebenarnya merupakan seorang pegulat tangguh tak terkalahkan pada masanya.
“Ia juga sangat ditakuti oleh para lawannya. Hingga suatu ketika, sang raja pada masa itu mengadakan sayembara bahwa siapa saja yang dapat mengalahkan Abul Qasim akan mendapatkan hadiah yang begitu banyak, ” buka KH Taj Yasin mengawali kisahnya.
Sayembara tersebut akhirnya terdengar juga oleh seorang lelaki paruh baya di salah satu sudut Kota Baghdad. Ia adalah seorang keturunan Rasulullah Muhammad SAW yang hidupnya begitu memprihatinkan. Sudah beberapa hari terakhir, keluarganya tak makan. Usianya juga sudah cukup tua, kira-kira 65 tahun.
“Namun, hal itu tak menciutkan nyalinya untuk mengikuti sayembara melawan Abul Qasim. Karena ia memiliki cara tersendiri, ” tambah KH Taj.
Hari pertarungan telah tiba. Hingga saat itu, anehnya tidak ada seorang pun yang berani mendaftar melawan Abul Qasim.
Maklum, seluruh penduduk kota sudah mengerti kehebatannya dalam bergulat. Mereka lebih memilih nyawa mereka daripada harus mati konyol demi memimpikan hadiah sayembara dari raja. Berbeda dengan lelaki dzurriyah Rasul itu, ia tak gentar sama sekali. Demi keluarga yang sudah beberapa hari tak makan, ia rela mengorbankan nyawanya.
“Saat pertandingan Gulat tiba Syekh Junaid ternyata mengalah.
Lelaki tua tersebut sukses memenangkan sayembara dan kemudian membawa pulang hadiahnya untuk keluarga.
Syekh Junaid lalu pulang karena lelah, malam yang itu Abul Qasim Junaidi al Baghdadi bermimpi ditemui oleh Rasulullah Nabiyyuna Muhammad SAW.
Dalam mimpinya itu, Sang Rasul berkata pada Abul Qasim Junaid Al-Baghdadi bahwa mulai malam itu, derajatnya diangkat oleh Allah menjadi waliyullah, kekasih Allah. Bukan karena kekuatannya, melainkan karena ia telah rela menolong dzurriyah Rasul, anak-cucu keturunan Rasululloh SAW.
“Subhanallah, lewat kisah tersebut dipetik hikmah bahwa memuliakan keturunan Rasulullah saja dapat mengangkat derajat manusia yang awalnya hanyalah seorang pegulat, menjadi wali Allah karena telah dengan niatan memuliakan anak-cucu Rosulullah SAW, ” jelas KH Taj Maemoen Zubair.
Malam itu Habib Ali Zainal Abidin memimpin Acara Maulid dan Sholawatan dengan di dampingi oleh Habib Ahmad bin Muhammad al Habsyi dan Habib Ali bin Husain Anis bin Alwi al Habsyi, Habib Ali Zainal Abidin Al Kaff, Habib Alwi al Kaff dll.
Habib Ali Zainal Abidin pada sambutan pembukaan berharap dari majelis Haul banyak turun keberkahan.
“Mudah-mudahan kita yang hadir dapat berkah dari Shohibul Haul yakni Habib Jakfar al Kaff yang merupakan kekasih Alloh. Allah sangat cinta dengan Habib Jakfar dan kita yang mencintai Habib Jakfar mudah-mudahan mendapat keberkahan dari Alloh SWT.Serta semua yang hadir semakin dicintai Alloh AWT dan Nabi Muhammad SAW, ” kata Habib Ali Zainal Abidin.
Hadir dalam acara ini Rois Syuriah NU Kudus KH Ulil Albab Arwani ( Pengasuh Ponpes Yanbibul Qur ‘an) , KH Asyrofi Masithoh (Ketua PCNU), Dr. HM Hartopo, ST.,MM,MH (Bupati Kudus), Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo( Dandim 0722/Kudus) Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto, Habaib dan Tokoh Ulama seta jajaran Forkompinda Kab Kudus Jawa Tengah.
Jamaah tampak asyik, hidmat dan khusyuk menyimak acara. Sholawatan bersama sampai akhir larut malam.
(Aji Setiawan)