Minimalisir Jumlah Stunting dengan Generasi Unggul dan Sehat
Kaltim, penapersatuan.com – Generasi unggul dan cemerlang dapat diwujudkan salah satunya dengan meminimalisir jumlah stunting, apalagi sampai zero stunting. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Pusat mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
“Angka stunting di Balikpapan harus kita turunkan sampai 14 persen bahkan kalau bisa di bawah itu,” ujar Hetifah Sjaifudian dalam kegiatan sosialisasi yang digelar BKKBN di Aula Kecamatan Balikpapan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (27/11/2023).
Dalam sambutannya, Hetifah menjelaskan penyebab stunting itu banyak, bisa karena infeksi terlalu sering, kondisi lingkungan yang kurang baik, dan kondisi kesehatan lainnya.
“Kita harus kenali penyebab stunting supaya kita juga dapat mengetahui bagaimana mencegahnya,” ujar Hetifah.
Hetifah menambahkan bagaimana mencegahnya, dimulai dari pola hidup sehat, makan nutrisi gizi yang sangat penting, dan sejak remaja sudah diberi pelajaran mengenai kesehatan reproduksi.
“Angka stunting di Kalimantan Timur itu lebih tinggi dari rata-rata Indonesia, maka kita tidak mau keadaan ini terus terjadi. Sehingga ada intervensi-intervensi yang dilakukan oleh BKKBN dan Pemerintah Daerah,” tambahnya.
Hetifah menegaskan intervensi yang dilakukan seperti remaja dianjurkan untuk mengonsumsi tablet tambah darah agar menjadi remaja yang sehat untuk melahirkan generasi yang cemerlang.
“Apalagi ketika nantinya mereka hamil dan mempuyai balita maka benar-benar harus diperhatikan nutrisinya,” imbuhnya.
Hetifah merasa sangat beruntung masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan banyak kader posyandu, kader remaja, dan banyak kader lainnya karena mereka itu menjadi ujung tombak keberhasilan kita mengatasi program-program kesehatan, khususnya penurunan stunting di tingkat akar umum, tanpa mereka pemerintah akan sulit untuk menjangkau.
“Saya sangat berharap kedepannya ada perhatian juga terhadap tindak kerja yang telah mereka lakukan, ada semacam penghargaan yang disiapkan, perlu adanya apresiasi, tidak perlu seperti bayar gaji, namun setidaknya ada perhatian khusus pada mereka,” pungkasnya.
(AW/Rls)