SASTRA

Cerita Kampung Durian Runtuh dan Cak Pres

Okeh: Aji Setiawan

Sungguh tak terbayangkan generasi anak -anak di serial Ipin dan Upin cerita anak dari negeri Jiran Malaysia bila anak anak lahirnya cerita kampung durian runtuh.Narasi dunia anak “diimpor” sebagai tukar budaya regional.Menjadi frasa serumpun. Lain di belahan Malaysia. 

Di masa lalu , dunia anak di negeri Panqn Sam punya cerita tentang kepahlawan Superman, Hunter, Batang. Lain lagi di Eropa ada Zoro RobinHoof. Tiap negara di dunia punya daya imajinasi dan kreasi budaya peradaban yang luar biasa di masa lalu.

Di negeri kita, realitas si Unyil ,Jarwo&Kerwo, selepas pandemi kini terasa kering cerita dan kisah.

Namanya juga dunia anak-anak jaman yang jauh punya crita masa depan dengan kepentingan yang sama.

Ada kalanya cerita Ipin dan Upin yang terlewat yakni bila kita perhatikan dengan seksama, keluarga kecil yang terdiri dari Nenek, Kak Rose dan Ipin dan Upin sendiri. Mereka tetangga dekat kakek A Tong. Dan tak lupa teman Ipin dan Upin ada Susantj, Memey, Jarjit dll.

Suatu waktu , Keluarga Ipin dan Upin ingin menambah pendapatan keluarga dengan cara menitipkan barang dagangan ke Warung , Paman Mutu. Bila soal mutu..sama Paman Muthu di narasi cerita .

Paman Muthu punya dagangan utama minuman yakni Es ABCD. Di Warung ny es, nasi lemang dan ayam bakar..wah jaman sekarang konsep angklung dan super market tentu beda…angkringan itu dekat2 banyak untuk rakyat. Dengan  makanan rakyat yang ikonik.Sedang makanan siap saji, konsep yang praktis, cepat dan tentu untuk yang dekat dengan toko..Enaknya yang gimana ya…Semua makanan itu enak selagi masih hangat.

Ibu tak masak hari ini.Kampung durian runtuh , bak pepatah tak ada duit tak bisa beli. Anak Anak sedari kecil terdidik jadi mata duitan.

Apakah ada yang gratisan di jaman susah begini? Ibarat kata pengin makan gratis. Setan ora doyan, demikian ora nulis, jajan ora bayar, utang ..nyaurnya kapan-kapan..tiba -tiba mantra akal bulys dari KH Endro Suyitno (Ketua Amsor Jateng), mantan anggota DPRD PPP Jateng kebaca. “Bila semua gratis.kamu cocoknya jadi tipe cowok romantis, Rokok,Makan, Gratis (Romabtis).

Sedari pagi , Mirasantika sudah kehabisan duit.Repotnya habis itu ada orang nggak punya duit ketemu sama orang nggak punya duit.

“Kang, utang duitnya…saya kagak punya duit..”

“Wah podo je, aku sedari kemarin 0 saja.”

Terus gimana nih?

“Utang maksudnya?”

“Wah malu aku..Kemarin aja baru nyaur…”

Memang kamu suka utang?

Sekarang tidaklah..sebab kalau coba hutang lagi. Nah kalo besoknya mati.Khan repot, bisa jadi mau dikibur masih ada sangkut pautnya masih punya hutang.

Katenya para muaziyin dalam khutbah pelepasan jenazah selalu ditanya oleh Imam Sholat  Jenazah.

“Innalillahy wa innayhi roji’un. Hari ini telah wafat fulan bin fulan. Hadirin jadi saksi amal almarhumin sae.. Bila ada sangkut paut soal hutang  mohon berkenan menghubungi pihak keluarga. Bila sudah tidak ada lagi.Mari kita maafkan segala kesalahan nya.Semoga amal baik almarhum diterima Alloh SWT dan diampuni segala dosanya..”

Saya kadang-kadamg ingin khusus kgotimah, ingin tak punya hutang. Kan repot juga bila masih ada punya hutang.Kadang nggak kepikiran hutang di sana sini, urusan nya jadi sangat merepotkan. Kecuali bagi orang yang kecanduan hutang.

“Memang nya hutang boleh? “

” Boleh..” 

Hanya saja bila nasibnya berkurang jadi tergadai.Negara pun sama karena defisit mencari cara untuk menutup APBN yang hampir dua tahun terakhir minus sampai 699 T.

Ini sangat kronis.Berbagaj upaya tengah dilakukan, tiada jurus moneter yang baik bila akutansinya juga harus baik.Yakni dengan menyehatkan pendapatan (surplus) serta langkah pengetatan pengeluaran (hemat).

Pagi pagi sehabis sholat Subuh , biasa aku jalan kaki ke warung bukan soal , kalo aku kehabisan rokok dan kopi sehingga harus “lomba adu balap ke warung. “

Ibarat kata saling beradu cepat, siapa cepat siapa dapat.

Tak sengaja, lupa nggak bawa duit

Untung yang punya warung baik. Catatan aja dulu..lega pikiran saya.

Eh , begitu pulang, kuraba kantong celana.. wadudh , mana barang yang ambil dari warung..jatuh kah? Padahal hutang lagi.

Akhirnya aku balik lagi ke warung. Dan anehnya barangnya kok jatuh di depan warung.ma sa

Tapi soal hutang dengan Warung itu soal lain. Soalnya kemudian adalahay orang nggak punya duit ketemunya dengan orang yang sa

Kata temenku.sekarang lagi unsum cepet berkeliaran..pengajian juga sama, copet nya banyak ..

Selrpas Sholat Mahhrib berjaah dengan Ustadz Syukron Makmun..Biasanya aku habiskandemga. Membaca Yasin dan Tahlil. Bila malam jumat dari Yasin? Kahfi,Muktamar dan Waqiaj sampai habis.

Tak terasa waktu masih jam 19.20 jadi segera kumpulan sebentar dari Masjid.Buat kopi sembari menunggu Isya, rasanya mengantuk sekali hari ini karena sudah 20 hari rallly panjang.

Mendekat sebentar, “Susah cair belum? “tanya Ustadz Syukron.

“Astagafraganza, susah dari Februari Cuma antara 200.00-400.000 itu tak kurang tak lebih.Boasa untuk nambal sana sini.Dihutang teman, 3 hari saja sudah habis.”

“Hari ini gimana?”

“Alhamdulillah ..masih sama seperti kemarin.Cuma lebih baik agak produktif.” Kataku pendek.

Kadang saya berkelih kesah dengan Istadz Syukrin , ya bila tukang adzan digaji sekali adzan dibayar 29 juta .te

Sudah barang tentueorang sudahrebutan ingin jadi mhadzin.nya.

Lain kali di Arab, Imam Masjid dan Madzin disuruh menulis sendiri kuitansi pendapatnya. 

“Sekarang lagi Unsum (rame) mau pileg dan pilpres.Calinnya siapa dan pilihannya siapa?” tanya Imam Masjid.

“Maaf kang, kataku.Aku memang kurang ngeh dengan Capres dan Pileg..”

Tiba -tiba Kyai Sukron mendesak lagi.”Siapa Cak Pres nya? Dan Pilegnya?”

“Wah bila soal nyoblos itu soal demokrasi.Tahun ini saya netral. Sudah tidak di mana mana dan tidak ke mana mana.Ada yang penting di saat sekarang ada tiga kubu.Beds partai? Tapi tanyakan adakah yang rela hatinya tidak terkeping keping untuk bersabar menerima perbedaan dan menjaga sekaligus mengelola pluraismre ini dalam barisan yang kokoh untuk tetap bersatu jangan terpecah belah?”Kataku sambil kematian rokok kretek segera bangkit , sembari berjalan ke tempat wudhu di depan rumah.

Tak terasa waktu adzan Isya sudah dekat.Karena tempat wudhunya sudah kering, aku segera berjudul dan selepas sholat sunnah kulakukan dan seperti hari-hari kemarin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *