Nur Saadah, di Nobatkans Sebagai The Best Inspiring Leader Ship, Innovative, And Enterpreneur Women 2023 Tingkat ASEAN
Jakarta, penapersatuan.com – Senin 14/9/2023, Usai dinobatkan sebagai “Best Inspiring and Creativity Women Award 2023 kategori The Best Inspiring, Leadership, Innovative, & Enterpreneur Women 2023 tingkat ASEAN, yang bertempat di Shangri-La Hotel tanggal 8 September 2023, Ir. Hj. Nur Saadah ST., M.Si., IPU., Asean Eng, banyak sekali undangan yang harus dihadiri salah satunya adalah Seminar Kendaraan Listrik Potensi & Tantanganya di Indonesia, nampak hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Bapak Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan, MPA dan Menteri Perhubungan Bapak Dr. (Hc). Ir. Budi Karya Sumadi yang sama-sama Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia dan Alumni Universitas Gadjah Mada.
Dalam sesi dialog Nur Saadah menyampaikan masukkanya kepada pemerintah dalam dua hal, pertama untuk Indonesia diproyeksikan sebagai produsen baterai listrik terbesar di dunia, agar adanya dukungan financial ke perusahaan swasta dalam negeri sehingga nantinya benar-benar dikuasai oleh anak bangsa, sebelumnya PT Saadah Mega Persada yang dipimpinya dengan para tiem yang mayoritas Engineer seperti halnya Nur Saadah yang mempunyai back ground Chemical Engineering, sudah melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan untuk pembangunan pabrik batera listrik yang bahan bakunya limbah kopi yang ramah lingkungan, sekema ini sudah diterapkan di Filipina dan Australi jadi semacam alih teknologi didukung pemerintah negara tersebut financialnya dan keterlibatan perusahaan swasta dalam konsorsium tersebut, yang kedua juga perlunya subsidi pemerintah untuk batere listrik, selama ini pemerintah memberikan subsidi ke motor listrik dan mobil listrik, dengan adanya subsidi ke batere listrik yang saat ini harganya masih sangat tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mempercepat masyarakat beralih ke batere listrik. Batere listrik ini bisa digunakan untuk lampu tenaga surya, motor listrik, mobil listrik, dan panel surya, pungkasnya.
Saya pernah dialog dengan driver Grab bahwa harga batere listrik yang masih tinggi membuat hawatir beralih menggunakan mobil listrik jika suatu saat baterenya mati perlu ganti belum terjangkau, juga pernah dialog dengan Sekda dan Bupati bahwa yang semula menggunakan Lampu Tenaga Surya di jalan-jalan beralih lagi ke lampu dari PLN karena baterenya hanya bertahan 2 (dua) tahun dan kurangnya pemahaman atau skil mengganti batere tersebut. Menurut saya perlu adanya dukungan pemerintah semacam Industri powerbank sehingga suatu saat batere listrik habis bisa di cash di dalam mobil sehingga merasa nyaman berkendaraan listrik.
Selain itu perlunya pendidikan ke masyarakat luas pentingnya menyelamatkan lingkungan adanya Global Warming atau pemanasan global dengan beralih ke batere listrik, semacam penyuluhan dari tingkat desa sampai propinsi seperti yang dilakukan waktu Indonesia konversi dari minyak tanah ke gas, masyarakat yang awalnya takut menggunakan gas karena takut meledak saat ini sudah merasa nyaman dengan menggunakan gas. Saya sangat mendukung program pemerintah, ini sesuai Thesis saya waktu kuliah di UGM tentang Global Warming.
Pada waktu kuliah Nur Saadah pernah mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Bermasa Depan Terbaik Tingkat Nasional” dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan diundang di Istana Negara untuk bertemu Presiden dan para Menteri.
(Rohena/Rls)