KESEHATAN

Yuni Dwi Tjadikijanto: Percepatan Penurunan Stunting jadi Prioritas Pembangunan

Mojokerto, penapersatuan.com – Masih tingginya angka stunting menjadi perhatian banyak pihak untuk berupaya menekan angka stunting serendah mungkin. Direktorat Ketahanan Remaja (Dithanrem) Badan Kependudukan & Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama M. Yahya Zaini S.H. selaku Anggota Komisi IX DPR RI.

“Stunting adalah gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan. 270 hari dalam kandungan dan 730 hari di luar kandungan,” ujar Yahya Zaini dalam kegiatan sosialisasi yang digelar BKKBN di Desa Tegalor, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).

Dalam sambutannya Yahya menjelaskan secara umum terkait penyebab stunting dan cara pencegahannya.

“Dengan turun ke masyarakat terasa sekali persentase penurunan stunting di setiap daerah. Ini luar biasa pergerakannya.Artinya pemerintah daerah sudah bekerja keras melakukan intervensi. Pertama intervensi spesifik dibidang kesehatan dan kedua intervensi sensitif dibidang perumahan rakyat dan pekerjaan umum seperti sanitasi,” ungkap Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Golkar.

Yahya berharap orang tua memperkenalkan anaknya sejak usia remaja pada GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Mojokerto. Program utamanya adalah cegah pernikahan dini, jauhi seks sebelum nikah, jauhi NAPZA & terorisme.

“Kita berharap tumbuh generasi muda yang cerdas dan kuat di masa depan. Oleh karena itu kita harus memberikan perhatian penuh terhadap masalah stunting ini,” tambahnya.

Turut hadir juga Yuni Dwi Tjadikijanto S.E. menyampaikan mengenai pembangunan keluarga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

“Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan. Prevalensinya ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Diharapkan tahun 2045 mempunyai generasi emas yang unggul. Ini ditandai dengan memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosialnya dan berkarakter kuat, sehat menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadapan unggul,” ujar Pembina Program KSPK BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Yuni Dwi mengungkapkan untuk membangun 1001 cara bicara orang tua dengan remaja. Ada beberapa materi 1001 cara bicara. Diantaranya komunikasi efektif dengan anak remaja, mendampingi remaja dalam merencanakan hidupnya, membangun kemandirian anak, cakap berliterasi digital, serta kecakapan orang tua dalam pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas.

“Strategi pencegahan stunting dari Hulu diimplementasikan dalam bentuk aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), salah satu fungsinya sebagai media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait faktor risiko stunting,” tambahnya.

Kemudian Yuni Dwi menyemangati peserta yang hadir dengan “Salam GenRe”. Salam Genre, salam. Remaja Genre, sehat cerdas ceria. Genre Indonesia, saatnya yang muda yang berencana.

(AW/Diel/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *