METROPOLITAN

Ketua SIB Minta Pengelola Kebun Binatang Ragunan Perhatikan Masalah Kebersihan dan Kenyamanan Pengunjung

Jakarta, penapersatuan.com – Taman Margasatwa atau yang lebih dikenal sebagai Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu destinasi liburan keluarga yang murah meriah. Terlebih, disaat liburan sekolah seperti saat ini.

Namun sangat disayangkan banyak sampah berserakan di setiap sudut. Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) tidak tertata dengan baik, sehingga menambah kondisi tempat wisata tersebut semakin buruk.

Ketua Umum Seniman Intelektual Betawi (SIB) Tahyudin Aditya mengatakan, kondisi Kebun Binatang Ragunan saat ini tidak rapi. Beliau mengatakan, dirinya datang langsung mengecek ke lapangan, dan menemukan banyak persoalan.

PKL yang kurang tertata dengan baik

“Ragunan tidak layak lagi jadi destinasi wisata. Tidak siap menyongsong Jakarta sebagai destinasi, pasca nanti Jakarta tidak lagi sebagai Ibu Kota,” ungkap Tahyudin pada awak media, Jum’at (07/07/2023).

Menurutnya, manajemen Kebun Binatang Ragunan tidak profesional dalam mengelola kawasan wisata ini. Sehingga perlu untuk dievaluasi secara menyeluruh.

“Pemprov DKI harus secepatnya mengevaluasi manajemen Ragunan,” tegas Tahyudin.

Taman Margasatwa Ragunan kini nampak kumuh. Kebun Binatang atau nama ngetrendnya Ragunan Zoo, terletak di daerah Pasar Minggu, Jl. Harsono No.1, Jakarta Selatan, yang konon didirikan sejak tahun 1864 dan kini memiliki luas 140 hektare.

Lumayan luas dan bikin kaki gempor juga kalau harus mengelilinginya. Dan menurut Tahyudin, tidak ada yang istimewa dengan kebun binatang ini. Koleksi binatang didominan jenis hewan burung. Yang menjadi daya tarik bonbin Ragunan cuma hewan gajah.

Dihari libur, tambah Ketua SIB, Taman Margasatwa Ragunan akan penuh sesak pengunjung. Membludak. Anak kecil terlepas dari rombongan akan menjadi hal biasa, dan dirinya juga menyarankan agar pengunjung yang membawa anak kecil jangan sampai lengah dan harus senantiasa mengawasi anak-anaknya.

“Sebaiknya anak-anak selalu digandeng. Jika pindah dari tempat satu ketempat lainnya. Dan rombongan harus selalu mengecek dan mendata ulang peserta rombongan” anjur Tahyudin.

Selain itu, Tahyudin sangat menyayangkan kurangnya perhatian pihak pengelola Kebun Binatang terutama terkait masalah kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung.

Sampah yang berserakan dimana-mana

Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), Ketua SIB mengharapkan adanya evaluasi menagemen pengelolaan yang lebih profesional.

Sangat disayangkan Kebun Binatang Ragunan saat ini tampak kumuh, sampah berserakan dan fasilitas tempat sampah juga kurang memadai. Umumnya, pengunjung setelah makan atau istirahat bersama keluarga, enggan untuk membuang sampahnya ketempat semestinya.

“Banyaknya sampah yang berserakan, membuat tidak enak dipandang. Haruskah, kita bersuka ria setelah itu meninggalkan beban pekerjaan kepada orang lain?” lanjut Tahyudin seraya melempar tanya.

Oleh sebab itu, tokoh Betawi tersebut minta pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan, untuk menyediakan tempat sampah yang banyak juga toilet yang banyak dan bersih serta memperbaiki toilet-toilet yang sudah tidak layak pakai.

Toilet yang nampak tidak terawat

Ketua SIB itu juga meminta, jika hari libur atau lebaran agar pihak pengelola menambah dengan toilet mobile atau Toilet Portable. Jangan sampai pengunjung pipis disembarang tempat.

Apalagi, sambung Tahyudin, jika nanti Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota. Maka kita ingin Taman Margasatwa Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu destinasi wisata di Jakarta.

“Oleh karenanya, Kebun Binatang Ragunan harus dikelola secara profesional yang dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak. Baik Pemda maupun pengunjung dengan tingkat pelayanan yang memuaskan” pungkas Tahyudin.

(Fadiel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *