AGAMADAERAH

Kendal Bersholawat Hadirkan Habib Luthfi

Kendal, penapersatuan.com – Kendal Bersholawat kembali digelar, kali ini dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-418 Kabupaten Kendal dan Hari Bhayangkara ke-77 dengan menghadirkan Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya dan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf, Sabtu malam (1/7/2023) disambut dengan sangat meriah dan semarak. Puluhan ribu jamaah dari berbagai pelosok Kendal dan sekitarnya memadati  Alun-alun Kendal, Jawa Tengah.

Nampak hadir, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto bersama jajaran Forkopimda di antaranya, Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam H dan Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Jenry Polii, Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Sekda Kendal, Sugiono, serta Kepala OPD Pemkab Kendal, perwakilan dari KPU dan Bawaslu, serta Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kendal dan para pimpinan Partai Politik.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf di Kendal dalam rangka Kendal Bersholawat.

“Semoga kehadiran beliau sebagai penyemangat bagi kita semua dalam menambah dan memperkuat ilmu agama demi memperkokoh keimanan dan amal kita dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Supaya senatiasa diridhoi dan diberkahi Allah Subhanahu Wata’alla,” ungkapnya.

Bupati berharap, kegiatan Kendal Bersholawat menjadi titik awal pemulihan ekonomi masyarakat Kendal. “Semoga Kendal Bersholawat ini sebagai titik awal kebangkitan perekonomian dan pembangunan yang ada di Kabupaten Kendal,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-77 kepada jajaran Polres Kendal, seraya mengucapkan terima kasih karena selama ini telah menjaga Kendal menjadi wilayah yang aman dan kondusif.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-77, dengan harapannya sinergitas bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, juga dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Dirgahayu Polri. Semoga lebih dicintai masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam H dalam sambutannya mengucapkan selamat Hari Jadi ke-418 Kabupaten Kendal kepada masyarakat Kendal di manapun berada.

“Kita harusnya senantiasa bersyukur, betapa kita dianugerahi wilayah yang kaya potensi dengan warisan sejarah yang melimpah, yang selama ini kondusifitasnya terjaga dengan baik. Hal ini tak luput dari kerja sama yang baik, dari seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Kendal,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Kendal juga menyampaikan permohonan pamit karena akan pindah tugas memimpin Polres Sragen.

“Insya Allah sebentar lagi saya akan melanjutkan tugas saya di Kabupaten Sragen. Terima kasih atas kebersamaan dan sinergitasnya selama ini, dalam menjaga kondusifitas Kabupaten Kendal. Semoga Polri selalu dicintai masyarakat, khususnya masyarakat Kendal. Sekali lagi saya mohon pamit dan mohon maaf apabila ada kekurangan dalam memimpin Polri di Kendal selama ini,” ungkap AKBP Jamal Alam.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sholawat oleh Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf, dengan diiringi Majelis Az-Zahir. Habib Luthfy dalam kesempatan itu selain mengungkap pentingnya menggali naskah  sejarah Kendal juga menyampaikan pentingnya cinta tanah air.

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan Indonesia Raya bukan sekadar lagu namun ikrar bahwa Indonesia merupakan tanah air dan tumpah darah yang dimiliki semua suku dan golongan di negeri ini.

“Kita telah berikrar ‘Indonesia tanah airku’, buktikan ikrar itu kemanapun kalian (anak bangsa) melangkah, itu bukan hanya sekedar lagu tapi harus tertanam pada diri kita,” ujar Habib Luthfi.

Tidak hanya itu, Habib Luthfi juga menjelaskan bahwa lambang negara Garuda Pancasila, bendera sang saka Merah Putih juga memiliki makna lain yang harus diketahui oleh para generasi penerus bangsa.

“Bendera Merah Putih tidak hanya sekedar simbol makna warna merah dan putih, namun lebih dari itu Bendera Merah Putih kita mengandung makna kehormatan, harga diri, dan jati diri bangsa.

Oleh karena itu, kata Habib Luthfi, menghormati bendera Merah Putih memiliki makna yang mendalam sebagai hormat kepada bangsa ini, menghormati segala sesuatu dan seluruhnya yang ada pada bangsa ini.

“Sejatinya juga, nasionalisme tanpa sejarah tentunya akan rapuh. Orang yang kuat dalam nasionalisme adalah orang yang mengenal sejarah dan tidak melupakan sejarah,” Ungkap Habib Luthfi.

Ia menambahkan dengan mengetahui dan mengenal sejarah maka masyarakat akan paham bagaimana para pendahulu bangsa ini berjuang dan bagaimana mereka mencintai bangsanya.

(Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *