GPS dan Banksasuci Cihuni Lakukan Bersih-bersih Sungai Cisadane
Banten, penapersatuan.com – Relawan Sandiaga Uno bersama Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane) Cihuni mengadakan acara bersih-bersih sampah di bantaran sungai Cisadane, Jum’at (30/6/2023).
Acara yang diberi tema “Gerbek Sungai Cisadane” (Gerakan Bersih-bersih Keliling) tersebut dilakukan menggunakan tiga perahu semi boat untuk membersihkan sampah yang ada di bantaran sungai.
Titik mulai acara dilakukan di Saung Banksasuci Cihuni, Jalan KH. Abdul Latif No.33, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, tepat pukul 15.00 WIB.
Menurut Ketua Relawan GPS (Gerakan Pecinta Sandi), Evie Sofia, acara ini digelar sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan.
“Acara ini juga sebagai ajang silaturahmi sekaligus dalam rangka menjalankan program-program yang baik dan positif. Selain itu juga dalam rangka memantapkan UMKM yang digagas oleh OK OCE GAN khususnya di wilayah Tangerang ini,” ujar Evie.
Evie yang juga Ketua Umum dari OK OCE GAN melanjutkan, bahwasanya UMKM OK OCE GAN selain sudah terbentuk di Tangerang Raya (mencakup Kota, Kabupaten dan Tangsel) juga ada di wilayah Bogor, Bandung, Sukabumi, Lampung, Jateng, Bali, Banyuwangi, Nias, Kalimantan Selatan juga Kalimantan Timur.
“Bersih-beraih sungai Cisadane merupakan kegiatan positif yang kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita kepada alam, karena sampai saat ini yang namanya permasalahan sampah di sungai tidak pernah selesai, termasuk sungai Cisadane ini,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, lanjut Evie, merupakan program kami dalam menggaungkan terus-menerus bagaimana kita melestarikan sungai sebagai pusat peradaban.
Sementara Kang Uyus selaku founder dari Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane) mengatakan, Alhamdulillah dengan adanya acara hari ini merupakan tambahan energi bagi kami dalam rangka mengurangi persoalan-persoalan di sungai Cisadane, terutama persoalan terkait sampah.
“Terimakasih saya ucapkan atas kehadiran GPS hari ini semoga energi positif ini dapat kita tularkan ke semua masyarakat agar dapat melestarikan dan menjaga sungai yang ada,” tambah Kang Uyus.
Karena, lanjutnya, sungai itu adalah sumber atau pusat peradaban. Setiap peradaban-peradaban manusia itu selalu ditemukannya di tepi sungai. Mari kita jaga bersama sungai sebagai pusat peradaban manusia.
(Fadiel)