Prof Said Agil Al Munawwar Hadiri Haul XX1 Syekh Muhajirin Bekasi
Bekasi, penapersatuan.com – Minggu, 18 Juni 2023 Ponpes An Nida, Bekasi menggelar peringatan Haul Hadrotus Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Addari ke XXI. Acara ini diikuti oleh ribuan santri dan alumni Ponpes An Nida serta masyarakat sekitar.
Selain dibacakan manakib, juga disampaikan pengajian inti oleh Prof. Dr Said Aqil Al Munawwar mantan Menteri Agama RI.
Syekh Muhajirin lahir di Betawi, belajar dan mengajar di Makkah, lalu kembali ke tanah air merintis pesantren An-Nida’ al-Islamy, Kota Bekasi. Mbah Maimoen Zubair, ketika berada di Makkah pada 1950-an sempat ngaji hadits kepada beliau, dan menyebutnya dengan panggilan hormat ‘Syaikhuna’.
Reputasi keilmuannya layak diacungi jempol. Syekh Muhajirin atau orang Betawi menyebutnya Tuan Guru Jirin, menulis empat jilid Misbahudz Dzalam, Syarah Bulughul Maram. Karya yang indah dan berbobot. Beberapa karya lainnya masih ditahqiq dan rencana diterbitkan lagi. Dalam catatan keluarga, kurang lebih ada 30 kitab yang ditulis. Kajiannya lintas disiplin ilmu: tafsir, nahwu, balaghah, ushul fiqih, ushulul hadits, faraid, sirah nabawiyah, mantiq, dan fiqh.
Dalam sebuah riwayat, Syekh Muhajirin pernah ditawari posisi sebagai mufti di salah satu negara bagian di Malaysia. Namun dengan halus menolak dan lebih memilih kembali ke Tanah Air, merintis pesantren dan mengajarkan ilmu kepada masyarakat. Sebagaimana ulama terdahulu, bangga dengan kampung halamannya.
Syekh Muhajirin ditempa oleh Guru Asmat (Kampung Baru, Cakung), H Mukhoyyar, Muallim H Ahmad, Mu
allim KH Hasbiallah (pendiri Yayasan Al-Wathoniyah), Mualim H Anwar, Muallim H Hasan Murtaha, Syekh Muhammad Tohir, Ahmad bin Muhammad murid dari Syekh Mansyur Al-Falaky, KH Sholeh Ma
mun (Banten), Syekh Abdul Majid, dan Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang)
Pakar falak sekaligus ahli hadits kelahiran 10 November 1924 ini wafat di Bekasi 31 Januari 2003 M.
(Aji Setiawan)