TOKOH

Haul KH. Abdul Chalim Majelengka, Tokoh Pendiri Persatuan Guru NU

Majalengka, penapersatuan.com – Pada hari Sabtu pagi, 17 Juni 2023 diadakan Tahlil Akbar dan Istighosah Haul KH. Abdul Chalum Muassis JAM IYYAH NU Desa Luimunding Majalengka, Jawa Barat yang dipimpin oleh KH. Asrp Syaifudin Abdul Chalim pada acara ini juga dibacakan sekilas manakib KH Abdul Chalim oleh KH Asep.

KH. Abdul Chalim merupakan salah satu Ulama Muassis Nahdlatul Ulama yang menguasai 4 bahasa yaitu bahasa Belanda, Cina, Arab dan Melayu. Lahir di Desa Cibolerang pada 2 Juni 1898.

Selain menimba ilmu agama dari sang Ayah, Beliau juga bersekolah di HIS milik Belanda. Tak hanya itu, beliau juga menuntut ilmu agama di berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Di usia 22 tahun Kiai Abdul Chalim meneruskan pencarian keilmuan dan mondok di Negeri Hijaz bersama dengan KH. Wahab Chasbullah, KH. R. Asnawi Kudus Kiai Mas Mansur, dan Kiai Bisri Syamsuri.

Kedekatan Kiai Abdul Chalim dan Kiai Wahab Chasbullah terus berlanjut hingga kembali ke tanah air pada tahun 1914.

Tokoh Nasional yang hadir dalam acara Haul KH. Abdul Chalim

Adanya kesamaan misi yang diemban yakni memperjuangkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, memicu antusias dan semangat Kiai Abdul Chalim dalam menyambut ide Kiai Wahab yang akan mendirikan sebuah organisasi yang menjadi motor ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.

Hingga akhirnya di tahun 1918 KH. Wahab Chasbullah mendirikan Nadlatul Wathon dengan KH. Abdul Halim sebagai sekretarisnya. Dan ketika NU berdiri pada 16 Rajab 1334 H / 31 Januari 1926, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar NU menempatkan KH. Abdul Halim sebagai Khatib Tsani mendampingi KH. Wahab Chasbullah.

Penempatan sebagai Khatib Tsani sangat tepat mengingat  kedekatan antara Kiai Wahab dan Kiai Abdul Chalim yang telah terjalin sejak nyantri di Mekah.

Kiyai Haji Abdul Chalim Leuwimunding-Majalengka, beliau merupakan salah seorang muassis Nahdotul Ulama, Peran beliau yaitu sebagai Katib Tsani Nahdotul Ulama.
Juga seorang pelopor koperasi Nahdlatul Ulama. Tiga tahun setelah berdirinya NU, para ulama memikirkan bagaimana para anggotanya bisa mandiri secara ekonomi.

Pada tahun 1929, NU mendirikan Coperatie Kaoem Moeslimin (CKM) yang dipelopori oleh Kiai Abdul Halim.
Berbagai momen penting NU selalu dihadiri oleh Kiai Chalim. Termasuk turut gerilya dalam perang 10 November 1945 di Surabaya yang diawali oleh Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’Ari. Dan pada tahun 1958 Kiai Chalim menjadi pelopor pembentukan Pergunu. Sampai beliau wafat pada 11 April 1972.

Berbagai acara digelar berbarengan dengan Rakernas V Persatuan Guru NU di Leuwimunding-Majalengka.dari 16-18 Juni 2023.

Tokoh Nasional yang hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan RI Muldoko, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto.

Selain mereka, menurut Ketua Pergunu Jawa Barat, Saifullah, dijadwalkan juga Wakil Menteri Agama RI H. Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Ketua Dewan Pembina PP Pergunu KH As’ad Said Ali, Gubernur Jawa Timur dan juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Uu Ruhzanul Ulum, dan Bupati Majalengka Karna Sobahi.

(Aji Setiawan)
 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *