Haul ke 10 Habib Munzir Al Musawwa, Mengenang Sang Raja Sanubari
Jakarta, penapersatuan.com – Haul atau peringatan wafatnya Habib Munzir Almusawa digelar di Masjid Almunawar, Jakarta Selatan resmi dimulai hari Minggu ini. Parade 1.000 hadrah dan ziarah akbar dari Masjid Al Munawwar Pancoran dan diikuti oleh ribuan jamaah.
Sementra itu di Makam Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa, RT 03 RW 08, Rawajati, Jakarta Selatan jemaah mulai memadati acara sekitar pukul 08.15 WIB. Antrean masuk ke makam mengular hingga pertigaan Jalan Rawajati Timur II.
Jemaah terlihat membawa atribut bendera hingga poster bertema ‘Haul Sang Raja Sanubari’, tampak pula brosur yang bertuliskan ‘Ziarah Akbar Sulthonul Qulub’.
Jemaah perempuan juga terlihat memadati area Masjid. Tak sedikit yang berseragam abaya serba hitam untuk berziarah ke Makam Habib Munzir.
Di sekitar Stasiun Pasar Minggu Baru, terlihat jemaah berdatangan dengan berjalan kaki. Tak sedikit, yang mencari tempat parkir lantaran area di lokasi yang sempit.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Habib Nabiel bin Fuad Al Musawwa dan berlanjut dengan pembacaan manakib olehHabib Habib Muhammad bin Junaid dari Tarim Yaman yang diterjemahkan oleh Habib Ridha bin Ahmad bin Yahya.
Majelis Rasulullah merilis jadwal Haul Habib Munzir bin Fuad Al Musawa yang ke-10. Acara kan berlangsung selama 2 hari, yakni pada 28 dan 29 Mei 2023.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri acara haul atau peringatan kematian Habib Munzir Almusawa di Rawajati, Jakarta Selatan. Kedatangan Prabowo disambut jemaah.
Pantauan di Makam Habib Munzir Almusawa, RT 03 RW 08, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Prabowo hadir pukul 10.17 WIB, Minggu (28/5/2023). Prabowo mengenakan pakaian berwarna putih dengan peci berwarna hitam.
Dalam sambutannya Prabowo Subianto mengapresiasi jejak dakwah Habib Munzit semasa hidup yang banyak diterima oleh banyak kalangan.
“Kehadiran dakwah Habib Munzir bak oase di tengah padang pasir. Kedatangan dakwah di Jakatta hadir untuk menyirami rasa dahaga jamaah akan siraman ruhanu yang saat itu Bangsa Indonrsia sedang mengalami krisis,” buka Prabowo.
Selanjutnya Prabowo juga mengajak jamaah untuk meneladani jejak dakwah almarhum Habib Munzir yang penuh dengan toleransi, kelembutan dan kedamaian.
”Di tengah kebisingan hiruk pikuk kota Jakarta, kita menemukan tempat yang penuh ketenangan,” lanjutnya.
Tak lupa Prabowo juga menyampaikan tentang kebaikan-kebaikan Habib Munzir.
”Kata pepatah, gajah mati meninggalkan Gading. Harimau mati meninggalkan elang.Dan manusia mati meninggalkan nama. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, ’Sebaik-baik manusia adalah yang baik dan bermanfaat bagi manusia yang lain.’ Habib Munzir telah meninggalkan jejak dakwah dan nama yang baik,” lanjut Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo Subianto mengaku bangga generasi muda pun ikut menggemakan selawat dan banyak hadir dalam majelis-majelis keagamaan.
Dia menyebut hal itu sebagai pertanda kebaikan bagi bangsa Indonesia kedepannya.
“Generasi muda pun sebagaimana saya saksikan hari ini generasi muda pun sudah rajin berselawat dan rajin berkumpul bersama orang-orang, para alim ulama,” kata Menhan RI.
Prabowo Subianto menambahkan, generasi muda merupakan masa depan bangsa Indonesia.
Dia meyakini jika generasi muda hari ini disiplin dan beriman kuat, maka masa depan Indonesia pun akan cerah.
“Saudara-saudara adalah harapan seluruh bangsa, kalau saudara kuat imannya , saudara disiplin, kalau saudara rajin, optimis masa depan bangsa kita akan cerah,” pungkas Prabowo.
Selepas Menhan RI, Habib Jakfar bin Hasan Assegaf (Pembina Majlis Nurul Musthofa) dan Habib Mujtaba bin Ahmad Syahab menyampaikan ceramah.
Habib Mutjaba bin Syahab dalam orasinya menyampaikan kiat agar keluarga sakinah.”Hadirkan cinta kepada Rasulullah SAW dan Alloh SWT di tengah keluarga kita dengan memperbanyak sholawat dan menyebut Asma-Nya, maka keluarga akan diliputi ketegangan dan ketenttaman dan menjadi keluarga sakinah.
Gema dzikir Jalallah khas, dengan menyebut Allah…Allah.. Allahu bergema keras disambut suara gemuruh puluhan ribu jamaah yang memadati komplek makam Rawajati.
Dan acara kemudian ditutup dengan doa. Acara berakhir pukul 11.300 dan ziarah dikomplek makam yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut ditutup dengan shalat dzuhur berjamaah.
(Aji Setiawan)