NASIONAL

Mudahnya Sistem Informasi, Mengharuskan Masyarakat Menyaring Suatu Berita Sebelum Menyebarkannya

Jakarta, penapersatuan.com – Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan memanfaatkan kemajuan TIK, masyarakat bisa dengan mudah  mencari informasi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Kemudahan tersebut membuat komunikasi menjadi lebih cepat, mudah, dan murah.

H. Sabilillah Ardie, B.SC selaku Wakil Bupati Tegal mengatakan bahwa pemerataan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah harus dibarengi dengan kualitas literasi digital yang dimiliki masyarakat.

Menurutnya, dalam rangka meningkatkan literasi digital, maka masyarakat perlu memahami cara kerja teknologi digital.

“Sebagai pengguna teknologi, masyarakat harus mengerti hak dan kewajiban sebagai pengguna aplikasi dan internet, seperti privasi, data pribadi, dan etika,” kata Sabilillah selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang diselenggarakan oleh BAKTI Kemkominfo RI mengusung tema ‘Pemanfaatan TIK Sebagai Media Edukasi Masyarakat Makin Cakap Digital’ secara virtual. Jakarta (25/05/2023).

Sabilillah melanjutkan, masyarakat perlu menghindari berita hoax dengan mengenal ciri-cirinya, seperti sifatnya yang memancing emosi dan tidak memiliki sumber resmi. Dan, masyarakat juga harus memikirkan dan menyaring suatu berita sebelum menyebarkannya.

“Literasi digital juga bisa didapatkan melalui media edukasi yang tersedia di ruang digital, seperti media edukasi melalui platform pembelajaran, media sosial, platform video, situs web, dan media elektronik,” sebutnya.

Data pribadi merupakan hal yang sangat berharga bagi setiap pengguna ruang digital. Wakil Bupati Tegal menghimbau agar masyarakat Tegal dapat melindungi data pribadi dengan tidak menyebarkan identitas pribadi, seperti nama, alamat, kontak, alamat email, ras, suku, dan agama.

Selain data pribadi, masyarakat juga perlu melindungi data spesifik, seperti informasi keluarga, data keuangan, data kesehatan, data kependudukan, data biometrik, dan data genetika.

“Kemajuan teknologi digital membuat kita mudah dalam mendapatkan informasi yang benar dan tidak benar. Komunikasi akan terjadi tanpa batas dan tanpa filter dan keamanan digital menjadi tanggungjawab bersama,” pungkas Wakil Bupati Tegal.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, H. Bachrudin Nasori mengatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati dalam bermain media sosial, karena ada banyak sekali kejahatan dunia maya di dalamnya.

“Dalam berkomunikasi di media sosial kita harus berbicara dan mendiskusikan hal-hal penting dengan bahasa yang santun,” kata Bachrudin.

Ia melanjutkan, jika tidak memiliki topik bahasan yang baik, maka lebih baik  diam, supaya tidak memancing emosi orang lain yang hanya akan membuat perpecahan di negara ini.

“DPR RI telah membuat UU No. 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, dengan UU ini diharapkan masyarakat dapat melindungi data pribadinya dan tidak menyebarkan data orang lain,” himbau Anggota Komisi I DPR RI Dapil Jawa Tengah IX.

Sementara itu narasumber terakhir, Prof. Dr. Henri Subiakto selaku Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya memaparkan, perkembangan TIK telah mengubah model bisnis, menuntut masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah harus berubah dalam kehidupan yang baru berbasis digital.

Pada abad 21 terjadi perubahan dunia yang sangat cepat, manusia mengalami revolusi yang juga sangat cepat dan harus mampu menghadapinya. Tetapi manusia sering hanya berfokus pada apa yang terjadi pada saat ini.

“Teknologi telah membantu manusia, sekaligus menciptakan manusia menjadi ketergantungan,” kata Henri.

Menurut Henri, sebagai upaya untuk mengontrol teknologi, maka harus ada critical thinking yang dimiliki masyarakat untuk mencari kebenaran informasi dan problem solving.

“Adanya teknologi digital membuat persaingan yang semakin meningkat dan ketat di antara para pelaku ekonomi. Oleh karena itu, kehadiran teknologi digital menuntut penyesuaian diri dan kreativitas,” ujar Guru Besar Komunikasi Univ. Airlangga Surabaya.

Selain persaingan bisnis, teknologi juga melahirkan dan membuka lapangan kerja baru bagi para pencari kerja yang canggih dan kreatif.

Guru Besar Komunikasi Univ. Airlangga Surabaya menyebutkan, beberapa pekerjaan baru tersebut seperti content creator, digital marketer, digital public relations, gamers, apps developer, blockchain developer, metaverse developer, dan lain-lain.

Henri berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan media sosial sebagai lahan edukasi wawasan kebangsaan yang dapat memperkuat persatuan bangsa. Bersama-sama bahu membahu untuk menjaga NKRI dari ancaman konflik dan perpecahan bangsa.

“Berbuatlah baik kepada orang lain karena semua track record akan meninggalkan jejak digital. 

Cerdaslah saat memposting sesuatu, suatu kesalahan di internet bisa cepat melesat menyebar dan tidak bisa dikontrol penyebarannya.” pungkas Henri.

(Cekre/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *