Hari ke 11 Puasa, Ponpes Nurul Ibad Tetap Istiqomah Berbagi Berkah di Bulan Ramadhan
Jakarta, penapersatuan.com – Rasa syukur terus diucapkan umat muslim dalam bulan suci Ramadhan 1444 H. Pasalnya, bulan Ramadhan sudah masuki fase ke dua, fase maghfiroh atau ampunan. Karenanya umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal baik di bulan yang penuh berkah ini.
Aktivitas ibadah baik wajib maupun sunnah yang dilakukan di bulan Ramadhan akan mendapat pahala yang melimpah, maka sebaiknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang tidak datang dua kali ini.
Bersedekah dalam bulan Ramadhan juga menjadi wadah bagi umat muslim dalam mencari ridho Allah, seperti yang diterangkan dalam salah-satu hadist;
Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. at-Tirmidzi).
Di hari ke 11 Ramadhan 1444 H, Minggu (02/04/2023) Pondok pesantren Nurul Ibad (PPNI) yang berlokasi di kawasan Lubang buaya, Jakarta Timur tetap istiqomah memberikan makanan berbuka dan santunan.
KH Ibnu Mulkan selaku pimpinan umum Ponpes Nurul Ibad mengatakàn, Alhamdulilah di hari ke 11 Ramadhan kami masih tetap istiqomah berikan makan berbuka puasa serta santunan untuk yatim dan dhuafa. Dan Kegiatan ini akan kami lakukan selama bulan Ramadhan.
Kegiatan yang dilakukan tiap hari selama bulan Ramadhan tersebut dimulai dari jam 16.00 WIB hingga menjelang berbuka. Para relawan juga santri Ponpes Nurul Ibad terus semangat dalam melakukan pembagian makanan berbuka dan santunan untuk orang yang lewat di kawasan pondok pesantren Nurul Ibad, warga setempat hingga ojek online sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya program ini.
“Semoga dengan program ini bisa menambahkan kenikmatan ketika berbuka puasa dan bisa membantu bagi umat muslim yang kurang mampu dalam berbuka puasa,” ujar KH Ibnu Mulkan yang juga Ketua Inovasi Mubaligh Nurul Ibad (IMANI) Indonesia.
(Cekre/Red)