Program Berbagi Makanan Berbuka Puasa PPNI, Semakin Ramai Dihadiri Warga
Jakarta, penapersatuan.com – Tak terasa hari ini adalah hari ke 9 bulan suci Ramadhan 1444 H. Salah satu hadis menjelaskan pembagian keutamaan bulan Ramadhan menjadi tiga.
Dimana sepuluh hari pertama merupakan rahmat, sepuluh hari kedua adalah ampunan, dan sepuluh hari ketiganya adalah terbebas dari api neraka.
“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.” (HR. Al-Baihaqi).
Oleh sebab itu hampir semua umat muslim berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan juga meningkatkan kualitas ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah.
Berbagi atau bersedekah juga menjadi bagian dari program Pondok Pesantren Nurul Ibad (PPNI) yang berpusat di Lubang Buaya, Jakarta Timur dengan membuat program ‘Berkah Ramadhan 1444 H’.

Program PPNI tersebut dengan cara menggelar acara berbagi makanan berbuka puasa dan santunan kepada anak yatim juga dhuafa, berbagi takjil kepada masyarakat sekitar Ponpes Nurul Ibad dan para pengendara yang melintas di depan Ponpes Nurul Ibad saat mendekati waktu berbuka puasa.
“Alhamdulillah, hari ini adalah hari ke 9 PPNI mengadakan acara berbagi makanan berbuka puasa dan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Insya Allah hal ini akan dilakukan PPNI selama bulan Ramadhan,” terang KH Ibnu Mulkan Syakrim pada penapersatuan.com.
Kegiatan yang dimulai dari jam 16.00 hingga menjelang berbuka tersebut diawali dengan pembagian makanan berbuka dan santunan untuk orang yang lewat di kawasan Pondok Pesantren Nurul Ibad.
Mulai dari masyarakat, pengguna jalan yang kebetulan melintas hingga para driver ojek online pun dapat makanan buka puasa yang diberikan oleh PPNI.
Pantauan media di lokasi, semakin hari kegiatan berbagi makanan berbuka puasa tersebut semakin ramai didatangi warga masyarakat. Warga merasa senang dengan adanya kegiatan dari PPNI karena merasa terbantu selama bulan Ramadhan.
“Semoga dengan program ini bisa menambahkan kenikmatan ketika berbuka puasa dan bisa membantu bagi umat muslim yang kurang mampu dalam berbuka puasa,” papar KH Ibnu Mulkan Syakrim yang juga Ketua Inovasi Mubaligh Nurul Ibad (IMANI) Indonesia.
(Cekre/Red)