Berkah Ramadhan 1444 H, Berbuka Puasa dengan Yatim dan Dhuafa Dilakukan PPNI Selama Bulan Ramadhan
Jakarta, penapersatuan.com – Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, bulan Ramadhan juga bulan yang tepat dalam meningkatkan kualitas amal dan perbuatan dalam hal kebaikan dengan mengharapkan pahala dan ridho Allah SWT.
Kenapa banyak diantara kita yang berlomba-lomba melakukan hal baik di bulan suci Ramadhan ini? Karena di bulan Ramadan, setiap amal dan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan Rasul akan digandakan nilai pahalanya jika dibandingkan dengan bulan-bulan lain.
Jadi jangan heran ketika di bulan suci Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah, setiap muslim akan semakin meningkatkan amal ibadah mereka, baik yang wajib maupun yang sunnah. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW;
“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 80, Ibnu Majah no.1764, dan Ahmad 5:192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Terkait dengan hal tersebut, Kamis (23/03/2023) Pondok Pesantren Nurul Ibad (PPNI) Lubang Buaya, Jakarta Timur, mengimplementasikan hadist nabi tersebut dengan kegiatan sosial menjelang berbuka puasa dihari pertama.
KH Ibnu Ibnu Mulkan Syakrim selaku Pimpinan Umum Ponpes Nurul Ibad mengatakan, setiap hari selama bulan Ramadhan 1444 H, PPNI akan memberikan makan berbuka puasa serta santunan untuk yatim dan dhuafa.
Acara yang dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga tiba waktu berbuka puasa tersebut, para relawan yang tergabung di PPNI melakukan pembagian takjil untuk orang yang lewat di kawasan Pondok Pesantren Nurul Ibad. Dari warga setempat hingga ojek online sangat senang dan mengapresiasi program yang dilakukan oleh PPNI tersebut.
“Kami berharap, semoga dengan program berbagai takjil serta pemberian santunan kepada yatim dan dhuafa ini, bisa menambahkan kenikmatan ketika berbuka puasa dan bisa membantu bagi umat muslim yang kurang mampu dalam berbuka puasa,” tutur KH Ibnu Mulkan Syakrim yang juga Ketua Inovasi Mubaligh Nurul Ibad (IMANI) Indonesia.
(Cekre/Red)