DAERAH

Haul Sunan Ampel 546, Dihadiri Gubernur Sampai Habib Luthfy bin Hasyim bin Yahya

Surabaya, penapersatuan.com – Haul Agung Sunan Ampel ke- 546 telah berlangsung di Surabaya selama tiga hari, 10 – 12 Maret 2023. 

Diawali dengan tahlilan yang digelar menjelang maghrib, dilanjutkan pada malam harinya pengajian umum khusus Muslimat.

Sejak Jumat sore kemarin, jamaah dari dalam maupun luar Kota Surabaya tampak berdatangan silih berganti. 

Semakin malam jamaah tampak terus berdatangan hingga memadati lingkungan Masjid dan Makam Sunan Ampel.

Sesekali petugas terlihat kewalahan membuka-tutup pintu yang mengarah ke Makam Sunan Ampel yang masih berlokasi di lingkungan masjid setempat.  

Gubernur Khofifah mengenang sunan ampel sebagai panjer atau akar tunjangnya Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. 

Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu menyebut Sunan Ampel memiliki karomah paling tinggi di antara sunan-sunan atau “Wali Songo” penyebar agama Islam di Tanah Jawa. 

“Masing-masing Sunan itu memiliki karomah sendiri-sendiri. Kalau Sunan Ampel dikenal noto atau menata akhlak, kesantunan dan ketertiban,” ujarnya. 

Khofifah menyampaikan ketika berbicara revolusi mental dan karakter bangsa maka sesungguhnya yang ditanamkan Sunan Ampel adalah kesantunan akhlak. 

“Itu harus jadi referensi bersama ketika hadir dalam Haul Sunan Ampel, yang kali ini peringatan ke- 546,” pungkas Hj Khofifah.    

Serangkaian kegiatan Haul Agung Sunan Ampel ke- 546 adalah khataman Al-Quran bil Ghoib, kirab, tahlil akbar dan pengajian umum pada Sabtu, 11 Maret 2023. 

Hj Khofifah Gubernur Jawa Timur Hadir di Makam Sunan Ampel, Surabaya

Ilmu Lahir dan Batin

Sementara itu Rais ‘Aam Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya menghadiri acara Haul Agung Sunan Ampel yang ke-546 di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya (11/03) Sabtu.

Acara yang dihadiri Habaib, para kiai sepuh dan ribuan jamaah Nahdliyin di setiap tahunnya itu menjadi salah satu ajang Ketua Majelis Sufi Dunia untuk mengajak hadirin meneladani para wali.

“Nasrul Islam al-Imam Ibrahim Asmoro Kondi, di zaman Brawijaya menjadi menteri ekonomi. Makmur sekali bagaimana ekonomi di pegang olehnya. Hal ini terdapat di kitab babad tanah Jawa,” ungkapnya.

Abah Luthfi menjelaskan bahwa Habaib masuk ke Indonesia betul-betul pahit, penuh perjuangan dengan wasithoh bittijarah (dagang sebagai media), wali sembilan min ahlit tijarah (mereka ahli dalam berniaga), keturunannya menjadi wali, ada yang menjadi Mufti pertama Sayyid Maulana Ishak bin Ibrahim Asmoro Kondi, Imam Ali Murtadho ayah dari Usman Haji Jepara, dan shohibul Haul Qutbil Aqtob yang memiliki ilmu lahir dan batin yaitu Sunan Ampel.

“Tujuan Haul untuk bercermin, mampuhkan kita untuk mencetak regenerasi kedepannya, kita dijadikan safinah Nuh dalam ideologi akidah, bisa mempersatukan umat, kemandirian ekonomi maju, pertanian maju, makmur, apakah kita tidak mampu untuk membuktikan, makamnya hingga kini masih membawa keberkahan untuk kita semua yang ziarah pun non stop,” terang Pimpinan Kanzus Shalawat Pekalongan.

Tambahya bahwa hendaknya kita menjadi perekat umat, perekat bangsa, kearifan lokal yang ada harus dilestarikan, misi dakwah yang nyata dari para wali yang masih mengajak untuk mengaji dengan rangkaian Tahlil, masih mengajak kepada Taqorub kepada Allah Ta’ala dengan keberadaan makamnya walau sudah 500 Tahunan.

“Bisa bercermin dari kehidupan para wali maka hidup ini niscaya jauh dari perpecahan, kemunduran, mari kita majukan bangsa ini, berikan kontribusi untuk tanah air Indonesia, mereka para wali sudah berjuang lahir batin. Mendekati bulan ramadhan, mari kita jaga dan ikuti thariqah para habaib dan ulama kita yang Sholihin, dengan Ramadhan ini membersihkan fisik dan batin, Tashihu fiddunya Tashihu fil Akhirah (dengan puasa menjadikan sehat di dunia dan akhirat). Jangan kita hadir Haul yang hasilnya memalukan, membuat kecewa para wali harus bisa mengangkat perjuangan para wali.” pungkasnya.

Kegiatan Haul ke-546 Sunan Ampel diakhiri dengan pembacaan Doa oleh KH. Masduqi bin Abdul Ghani.

Kegiatan peringatan Haul Agung Sunan Ampel ke-546 hari terakhir, Minggu, 12 Maret 2023, ditutup dengan khitanan massal, serta pembacaan shalawat nabi dan hadrah ishari. Hari Senin, kegiatan di komplek makam telah berjalan normal, sebagaimana biasa sebagai salah satu tujuan ziarah wisata religi Wali Songo yang didatangi peziarah dari berbagai daerah dan bahkan negeri mancanegara.

(Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *