DAERAH

Magnet Peziarah Gubah Hadad Tegal Kraton

Kota Tegal, penapersatuan.com – Pertengagan Syakban, Haul Habib Muhammad bin Thohir al Hadad menjadi magnet daya tersendiri bagi peziarah dan muhibbin yang ada di Indonesia bahkan mancanegara.

Letaknya yang tak jauh dari Terminal Kota Tegal, Jawa Tengah menjadi persinggahan dari rihlah spiritual tiap jelang Ramadan.

Perjalanan ruhani dari para pencinta untuk tidak sekedar menikmati hidangan ruhani dan bathin tapi juga untuk saling bertemu dengan teman, sahabat, kolega serta berbagai niat luhur untuk bekal hari-hari esok.

Habib Muhammad Al Hadad merupakan salah seorang tokoh penting penyebar agama Islam di wilayah pesisir pantura, terutama Tegal dan sekitarnya. Sepanjang hidupnya, waktunya banyak dihabiskan untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat setempat. Hingga akhir hayatnya, Habib Muhammad bin Thohir al Hadad tinggal di Tegal dan dimakamkan di Desa Kraton, Kauman, Tegal Barat.

Silsilah Sejarah
Beliaulah Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad, Awliya Allah yang dilahirkan di kota Geidun, Hadramaut pada tahun 1838 M kemudian hijrah ke Indonesia dan menjadi keberkahan bagi warga Tegal. Khususnya dikarenakan datangnya beliau berdakwah di Tegal hingga akhir hayatnya ia dimakamkan di kompleks pemakaman Kauman atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama makam Alhaddad, tepatnya di Desa Kraton, Tegal Barat.

Nasab beliau: Al Habib Muhammad bin Thohir bin Umar bin Abubakar bin Ali bin Alwi bin Abdullah (shahiburratib) Al-Haddad bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abubakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad AlMuhajir bin Isa bin Muhammad anNaqib bin Ali alUraidhi bin Ja’far asShadiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib kw. suami dari Fatimah az-Zahra putri Rasulullah SAWSanad keturunan beliau termasuk suatu silsilah dzahabiyyah, sambung-menyambung dari ayah yang wali ke kakek wali, demikian seterusnya sampai bertemu dengan Rasulullah SAW.

Ayah beliau Al-Habib Thohir bin Umar Alhaddad adalah seorang ulama besar di kota Geidun, Hadramaut. Al-Habib Thohir banyak membaca buku di bawah pengawasan dan bimbingan ayah dan kakek beliau, sehingga diberi ijazah oleh ayah dan kakeknya sebagai ahli hadist dan ahli tafsir.

Habib Muhammad bin Thohir sendiri adalah seorang yang wali min auliya illah yang sebelumnya banyak belajar dari kakeknya dan ulama hadramaut hingga dikenal sebagai ulama besar yang menjadi rujukan di zamannya. Tidak hanya Ayah dan beliau sendiri, putra-putranya pun harum namanya dengan pangkat kewalian yang masyhur yakni Habib Alwi bin Muhammad Al Haddad (1299 H- 1373 H) yang dimakamkan di Kramat, Empang, Kota Bogor dan adiknya Al-Habib Husein bin Muhammad Al Haddad (1302 H-1376 H) yang sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk berdakwah di Tuban dan Jombang, Jawa Timur tetapi pada akhir umur, beliau dimakamkan di samping makam ayahandanya.
 
Dalam perjalanan hidupnya, Habib Muhammad juga sukses sebagai saudagar. Bila berkunjung ke suatu tempat, beliau membawa 40 pembantunya untuk memikul berbagai keperluan untuk menjamu penduduk kota, “Bukan Habib Muhammad yang menjadi tamu, justru orang kota yang menjadi tamunya.” Ujar Habib Abdullah bin Hasan bin Husein Al Haddad, cicit beliau.
Ketika berumur 47 tahun, beliau bersama dua anaknya berkunjung ke Indonesia. Selama 45 hari, beliau berdakwah dan berdagang di berbagai kota; namun kemudian jatuh sakit dan meninggal di kota Tegal pada 18 Rajab tahun 1885 M. beliau dimakamkan di pemakaman Kauman, yang kelak disebut Makam Al Haddad. Dua anaknya, Habib Husein dan Habib Alwi, masing-masing meninggal di Jombang dan di Bogor yakni Habib Alwi Al Haddad di makamkan di Kramat Empang Bogor.

Putra kedua yakni Habib Husin Al haddad di makamkan di Tegal.

Lokasi Makam
Lokasi Makam Habib Muhammad bin Thohir al Hadad berada di  kompleks pemakaman Kauman atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama makam Alhaddad, tepatnya di Desa Kraton, Tegal Barat. Dua tahun yang lalu, salah satu dai ilalloh Kota Tegal, Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff juga di makamkan di tempat ini.
Sebagaimana haul sekaligus menyambut pertengahan Syakban di Gubah Hadad ada juga rangkaian Haul dari 14 Syakban sampai puncak Haul 15 Syakban yang digelar dari pagi hari ini sampai dzuhur.

(Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *