Guruh Tirta Lunggana: Jangan Ungkit Masa Lalunya, Mas Romy adalah Aset PPP
Jakarta, penapersatuan.com – Kembalinya M. Romahurmuziy ke dalam kepengurusan pusat partai berlambang Ka’bah masih menjadi perbincangan hangat. M. Romahurmuziy resmi menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat PPP periode 2020-2025 di bawah kepemimpinan Plt Ketua Umum HM. Mardiono.
Guruh Tirta Lunggana, Ketua DPW PPP DKI Jakarta pun mengomentari berita yang berkembang di masyarakat terkait kembalinya mantan Ketua Umum PPP tersebut. Tirta berharap kepada publik bisa menghormati hak politik Romy sapaan akrab dari Romahurmuziy untuk kembali ke PPP.
“Saya kira hal yang sangat wajar bila Mas Rommy kembali ke PPP, saya juga meminta kepada publik tidak menghakimi Mas Romy. Karena yang bersangkutan telah menjalani hukuman sebagaimana aturan hukum yang berlaku. Dan ingat, bahwa Mas Romy juga tidak dicabut hak politiknya sebagaimana putusan pengadilan Jakarta Pusat,” ucap Tirta dengan tegas.
Menurut Ketua DPW PPP DKI Jakarta tersebut, publik tidak boleh berlebihan memberikan judgement Romy karena sudah diproses secara hukum. Romy sudah menjalani hukuman dan hak politiknya tidak dicabut.
Masih lanjut Tirta, dia sudah tertebus hukumannya, maka kita tidak boleh menghakimi lagi. Jadi, saya kira publik tidak perlu lagi mengungkit-ngungkit masa lalu yang sudah berlalu, yang penting ke depan, beliau aset partai.
“Kita juga harus bijak dalam menyikapi masa lalu orang. Islam juga mengatur tentang pertaubatan. Dan dalam sejarah Islam banyak juga tokoh-tokoh yang Allah muliakan derajatnya bukan dari orang yang baik-baik,” jelas mantan Anggota DPRD DKI itu saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2022).
Sementara Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menilai kembalinya Romahurmuziy atau Romy ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapat memperkuat soliditas partai ini menghadapi Pemilu 2024.
“Tentunya Romy akan memperkuat soliditas PPP menghadapi Pemilu 2024. Apapun judulnya, Romy adalah mantan Ketua Umum PPP yang jejaring dan ketokohannya masih diakui, terutama di basis-basis konstituen pemilih PPP,” kata Adi Prayitno di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Adi juga mengatakan, PPP pasti telah mengalkulasi bergabungnya kembali Romy ke partai Ka’bah. “Kembalinya Romy menjadi katalisator yang bisa menambah daya gedor dan meningkatkan elektabilitas partai. Romy pasti menawarkan pengalaman, jejaring, dan ketokohannya untuk mendongkrak perolehan suara partai pada 2024. Jadi, dari segi internal ingin membuat PPP semakin solid,” yakin Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut.
(Fahmi/Red)