Tahyudin Aditya: Mari Teruskan Apa yang Sudah Dimulai Almarhum Babeh Ridwan Saidi dalam Membangun Budaya dan Seni Betawi
Jakarta, penapersatuan.com – Bukan hanya kita sebagai warga Betawi, namun juga kita sebagai bangsa Indonesia saat ini sangat merasakan kehilangan figur hebat juga budayawan hebat, ujar Tahyudin Aditya, Sabtu (25/12/2022).
Rasa duka mendalam disampaikan oleh Ketua Umum Seniman Intelektual Betawi (SIB) Tahyudin Aditya, atas wafatnya Budayawan Betawi Ridwan Saidi. Tahyudin menambahkan, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Betawi, telah kehilangan seorang putra terbaiknya di bidang kebudayaan.
“Saya sering berdiskusi mengenai kebudayaan dan seni dengan Babe Ridwan Saidi. Terakhir bertemu saat acara deklarasi Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi yang diketuai Marullah Matali di Balaikota pada Kamis lalu,” kenangnya.
“Kehadiran Babe Ridwan sebagai bentuk dukungan pada Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi, yang menjadi wadah menyatukan warga Betawi dan BAMUS BETAWI sebagai wadah berhimpun satu-satu masyarakat Betawi. Saat ini tugas beliau sudah paripurna, dan semoga Babe Ridwan diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT. Aamiin,” beber Tahyudin.
Lebih lanjut, Tahyudin juga mengajak seluruh seniman dan budayawan Betawi, untuk meneruskan apa yang telah dimulai oleh Babe Ridwan Saidi, dalam membangun budaya dan seni Betawi.
“Dalam berbagai kesempatan saya selalu berdiskusi dengan Babe Ridwan mengenai kebudayaan, dan semoga kita dapat melanjutkan cita-cita beliau,” kata dia.
Sebelumnya, Kabar duka datang dari Ridwan Saidi. Sang budayawan Betawi meninggal dunia pagi tadi.
“Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta Bapak Ridwan Saidi pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel,” tulis keterangan dari pihak keluarga.
Ridwan Saidi lahir 2 Juli 1942 di Jakarta. Ia adalah seorang budayawan Betawi, sejarawan, dan intelektual Islam. Ia juga merupakan mantan anggota DPR RI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1977-1987.
Ridwan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1974-1976. Selama hidupnya, Ridwan juga sempat menulis beberapa buku terkait politik dan kebudayaan.
(Fahmi)