Banyak Cerita Dibalik Gelar Doktor Ilmu Hukum Arsul Sani
PENAPERSATUAN – Dr. H. Arsul Sani, Wakil Ketua MPR/DPR RI yang juga Wakil Ketua DPP PPP mengisahkan suksesnya raih gelar doktor dari Scotlandia dalam catatan, “Perjalanan panjang studi doktoral akhirnya selesai juga …”
Dimulai tahun 2012 di Glasgow Caledonian University (GCU), Scotland – UK, unggahnya dalam halaman facebook. “Belum lama diajak masuk PPP @dpp.ppp dan belum ada pikiran jadi legislator, lagi asyik menikmati dingin-nya Scotlandia, tiba-tiba diminta jadi Caleg meski tidak nomor urut 1. Lha, malah terpilih jadi anggota DPR RI.’
‘Hasilnya, “berantakan-lah” studi doktoral ini karena tugas-tugas sebagai anggota Panja & Pansus plus Tim Perumus akhir RKUHP, RUU Terorisme, RUU Pemasyarakatan & sejumlah RUU lainnya,” kata Arsul Sani menambahkan.
“Kalau pada akhirnya selesai, saya harus berterima kasih kepada Andri Gunawan S, Maharani Siti Shopia, Erasmus Abraham Napitupulu, Dr. Al Araf, temen-temen Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) @icjrid & Imparsial @imparsial untuk semua bahan-bahan dan hasil penelitian yang pernah mereka lakukan. Tanpa dukungan mereka, status “berantakan” akan terus berjalan, sementara waktu studi (setelah long-leave) akan berakhir,” tuturnya.
“Saya juga harus berterima kasih kepada para narasumber untuk disertasi ini: sahabat saya, Romo Syafii (Ketua Pansus RUU Terorisme-Anggota Komisi III DPR RI); Komjen Pol. Boy Rafli Amar & Brigjen Pol. Akhmad Nurwakhid (Kepala & Direktur Pencegahan BNPT); Irjen Pol. Marthinus Hukom (Kepala Densus 88 Polri); Choirul Anam & Sandra Moniaga (Komisioner Komnas HAM); Dr. M. Busyro Muqqodas dan Dr. Trisno Raharjo (PP Muhammadiyah) juga sejumlah mantan terpidana kasus terorisme, yang bersedia diwawancarai sebagai bagian dari penelitian empiris untuk studi ini,” pungkas Dr. H. Arsul Sani tokoh kebanggaan PPP dari kota Pekalongan ini mengakhiri cerita.
(Red/Aji Setiawan)