HIBURANTIPS

Tips Agar Hati Menjadi Tenang ala Umi Pipik

PENAPERSATUAN – Sudah 9 tahun ditinggal suami tercinta HM. Jefry Bukhari bin H. Modal, membuat Umi Pipik, demikian nama lengkap Hj. Pipik Dian Irawati Popon ini sering ditimpa gosip.

Sabar, demikian tipsnya, selain itu banyak berdzikir kata perempuan kelahiran Semarang, 26 November 1977. Namanya memang sangat populer. Pipik Dian Irawati Popon adalah seorang pendakwah berkebangsaan Indonesia.

Buah cintanya dari Almarhum, dikaruniai empat orang anak, Adiba Khanza, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.

Pekerjaan sekarang adalah pendakwah, da’i, pemeran iklan dan sinetron. Sejak sang suami wafat Jefri Al Buchori, kini peran dakwah sang Suami, ia gantikan untuk membina ummat, terutama jamaah ibu-ibu majelis taklim di Jabodetabek.

Umi Pipik adalah senior dari Luna Maya, Marshanda, Jihan Fahira, Wanda Hamidah dan sederet artis debutan majalah remaja Aneka Yesss!

Dengan perbanyak berdzikir, hati menjadi tenang seperti disebutkan  QS. Ar-Rad: 28. yang terjemahan artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Hati juga selain butuh makanan ruhani,  yakni dengan ilmu mengaji, bertaklim. “Paling tidak 3 hari sekali kita mengaji, agar hidup bisa lebih berakhlak,” tambahnya.

Sebelum menikah, Umi Pipik adalah cover girl majalah remaja Aneka pada tahun 1995-1997. Setelah dipersunting Ustadz Jefri Al Buchori, Umi Pipik lebih memilih mengurus rumah tangga.

Setelah menikah, Umi Pipik pernah beberapa kali berduet dengan suaminya dalam lagu Sholawat Badar dan Thola’al Badru. Tahun 2010, Umi Pipik tergabung dalam Fatimah Voice, sebuah grup lagu rohani yang berisi Pipik Dian Irawati, Puput Melati, dan Nia Paramitha.

Setelah suaminya wafat karena kecelakaan, Umi Pipik berupaya untuk melanjutkan karier suaminya sebagai pendakwah. Umi Pipik pernah beberapa kali mengisi pengajian dan sekarang menjadi juri di Akademi Sahur Indonesia Junior 2014.

Kini aktivitasnya menjadi guru ngaji dari masjid ke masjid dari majelis taklim seantero Jakarta Raya.

(Red/ Aji Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *