Selamat Jalan Abuya, Guru Bangsa yang Sederhana dan Bersahaja
PENAPERSATUAN – Indonesia kembali berduka. Tidak saja PP Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Wafatnya Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada hari JumatĀ tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, dirasakan benar tidak saja oleh kalangan civitas akademik di Jogjakarta. Mungkin, sebagian orang mengenal beliau hanya sebatas seorang Rektor IKIP Jogja (kini Universitas Negeri Jogjakata/UNJ-red).
Civitas akademik UII juga turut kehilangan guru bangsa yang arif, sederhana, luas serta bersahaja. Prof. Dr. Moh. Mahfud MD selaku Dewan Penasehat Alumni UII beserta jajaran DPP IKA UII, Dr. Amir Syarifuddin, MH ( Ketua DPP IKA UII) turut melayat pada Jum’at (27/5). Semoga beliau husnul khatimah. Demikian juga oleh sebagian mahasiswa yang pernah tinggal di Jogja, sudah barang tentu mengenal beliau yang terkadang sangat tegas dengan kemungkaran. Namun dengan anak muda mampu mengimbangi perbincangan.
Kepergian tokoh Muhamnadiyah ini juga dirasakan pembina alumni Fakultas Hukum UII Jogja, “Semoga khusnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di surga,” papar Hj Nurul Hidayah S, SH.MSi alumnus FH UII Jogjakarta 2002.
Sementara itu, Ketum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf menyatakan, “Kita kehilangan tokoh besar bagi kita semua. Kehilangan Buya Syafi’i Maarif. Beliau adalah pengasuh ruhani dan orang tua yang kita cintai semua. Atas nama keluarga besar PBNU saya menyampaikan belajar Singkawang atas kepulangan Abuya, Keluarga besar Muhammadiyah dan segenap bangsa. Adalah menjadi tanggung jawab kita semua untuk melanjutkan visi dan idealisme buya. Semoga barokah dan perjuangan buya terus langgeng untuk kita dalam memperjuangkan kemuliaan bagi peradaban dunia bagi kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif Jumat (27/5/2022). JK menilai Buya sebagai sosok yang banyak berjasa tidak hanya di organisasi Muhammadiyah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Almarhum Pak Syafii Maarif yang menjadi guru bangsa, negarawan, dan pembimbing kita semuanya,” kata JK yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif pada hari ini, Jumat (27/5/2022).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, partainya mengaku amat kehilangan Buya sebagai cendekiawan muslim. “Kita kehilangan sosok cendekiawan muslim yang mumpuni, teduh dalam berpendapat, mengajarkan moderasi dalam beragama,” kata Baidowi
(Red/Aji S)