Hj. Lily Khodijah binti Wahid Hasyim Telah Berpulang
PENAPERSATUAN – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berduka. Tokoh perempuan NU, Nyai Hj. Lily Khodijah Wahid binti KH. A Wahid Hasyim sekaligus cucu pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari wafat pada Senin (9/5/2022). Almarhumah wafat sekitar pukul 16.28 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Kabar duka ini disampaikan Alumni Pesantren Ciganjur Mustiko Dwipoyono. Berdasarkan informasi yang diterima, jenazah adik dari KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini akan disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor.
“Insya Allah jenazah akan dimakamkan di pesantren Tebuireng Jombang berangkat dari rumah duka besok selasa 10 Mei 2022 pukul 05:00,” jelas Mustiko.
“Mohon dimaafkan kesalahan Beliau semasa hidupnya. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fuanha… ,” demikian pesan singkat dari keluarga besar KH. Wahid Hasyim.
Dilansir dari laman Tebuireng Online, Hj. Lily Khodijah Wahid atau yang akrab dipanggil Nyai Lily Wahid lahir pada tanggal 4 Maret 1948. Ia adalah anak kelima dari pasangan suami istri KH. A Wahid Hasyim dengan Ibu Nyai Solichah.
Ia adalah pribadi yang mempunyai kegemaran membaca dan seni. Bukan hanya pelajaran yang dibacanya. Banyak buku bacaan yang dibaca oleh sosok yang aktif ini. Nyai Lily Wahid dikaruniai tiga anak dari suaminya yang wafat tahun 1987. Ia adalah sosok yang sangat aktif dalam berorganisasi. Keaktifannya tersebut tak lepas dari pengaruh sosok ibu.
Ketika duduk di bangku SMA, beliau telah aktif di IPPNU dan KAPPI. Beliau menjabat sebagai ketua 1. Beliau juga yang memindahkan IPPNU dari Yogyakarta ke Jakarta.
Hj. Lily Wahid adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Timur. Lily Khodijah ditempatkan di Komisi I DPR RI yang menangani Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Badan Intelijen Negara, Kementerian Pertahanan dan TNI.
Istri dari Indrawanto ini meninggalkan 3 anak. Anggota FPKB DPR RI 2009-2014 ini diberhentikan secara tidak adil karena terlalu kritis menentang kenaikan BBM dan mendukung Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Meskipun demikian, Lily Khodidjah sempat mendukung muktamar PKB di Ancol tahun 2008 yang menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Setelah dipecat dari PKB, Lily Wahid pindah ke Partai Hanura.
Ia juga merupakan sosok perempuan yang cerdas. Berkat kecerdasannya setelah tamat SMA beliau diterima di Fakultas Kedokteran UI. Ia juga sosok yang teguh pendirian yang merupakan cirinya sejak muda. Apa yang diyakininya, itulah yang dipertahankannya.
(Red/Aji S)