POLITIK

AMK adalah Rumah Besar Kader dan Milenial Indonesia

PENAPERSATUAN – Angkatan Muda Ka’bah (AMK), sebagai badan otonom Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikatakan Sekretaris Jenderal Pimpinan Nasional Angkatan Muda Ka’bah (PN AMK) Ainul Yaqin S.Ag, sudah melakukan beberapa pembaharuan yang tujuannya adalah untuk menjadikan AMK sebagai role model.

Role model ini, tambah Gus Ainul, merupakan upaya AMK untuk menguatkan PPP.  Agar nantinya ceruk yang AMK akan incar adalah ceruk kaum muda, milenial juga generasi Z yang sekitar 60% ikut dalam pemilu nanti, bisa AMK dapatkan.

“Target kita tidak muluk-muluk. Kalau kita ambil 25 sampai 30% masuk ke kita, berarti minimal anak-anak muda itu bisa menguatkan PPP, mengembalikan Marwah PPP bahkan juga mengembalikan kejayaan PPP,” terang politisi muda kelahiran Pasuruan ini pada penapersatuan.com beberapa waktu lalu.

Ainul Yaqin bersama Ketua Umum PN AMK Rendhika D Harsono beserta jajaran saat silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden RI ke 9, DR H. Hamzah Haz

Sekjen PN AMK yang juga Ketua DPP PPP tersebut menjelaskan, orientasi AMK memang lebih menggarap segmentasi anak-anak muda. Oleh karena itu, dibutuhkan formulasi yang tidak kuno. AMK harus punya formulasi yang modern, yang menginisiasi era kekinian. Sehingga PPP tampil sebagai bagian dari partai anak muda.

“Partai yang didalamnya orang-orang yang melabelkan sebagai generasi Z ataupun milenial yang agak susah diatur untuk aktif dalam politik. Kita butuh mereka dengan sukarela mencintai PPP,  maka AMK perlu menciptakan hal-hal yang baru, makanya kita pakai tagline ‘Youth, Moderate and Change’,” bebernya.

Youth menurut Ainul, artinya muda bisa diartikan orientasi anak-anak muda. Moderate artinya kita mencoba kalau di agama Islam disebut dengan konsep tawassuth, yang memiliki arti posisi tengah, cara pandang yang modern yang tidak konservatif. Cara pandang yang tidak terlalu kanan dan tidak terlalu kiri. Jadi dalam hal memilih positioningnya AMK adalah untuk kemaslahatan.

“Yang terakhir adalah Change. Karena hal tersebut sesuai dengan semangat anak muda. Kita tahu di manapun semangat anak muda adalah agent of change. Anak muda adalah agen perubahan. Ini kita coba formulasi menjadi proses daya tawar baru, makanya AMK sekarang dilihat dari strukturalnya beda dari sebelumnya,” ujarnya.

Rampingnya struktural yang ada saat ini, menurutnya adalah dalam rangka esensial, totalitas dan yang paling penting adalah untuk kontinuitas dan konsistensi. Konsistensi gerakan AMK lebih mengarah terhadap bagaimana anak muda itu bisa berperan secara sosial juga secara politik.

“Maka kita tidak lagi memaksakan atau melegitimasi dengan hal-hal yang formal. Artinya, bolehlah mereka melakukan apapun tapi dalam konteks gerakan mereka akan sama dengan visi misi AMK. Ini yang menjadi salah satu hal yang kita tawarkan pada PPP. Insya Allah PPP akan kembali jaya,” imbuhnya.

Ainul Yaqin bersama Sekjen DPP PPP Gus Arwani dan Ketum AMK Rendhika D Harsono saat mengikuti Sekolah Politik yang di gagas DPP PPP

Kurang tertariknya kaum muda dalam berpolitik, menjadi tantangan tersendiri bagi AMK. Kurang pedulinya generasi Z seolah menutup mata, menutup telinga bahkan ada yang menutup diri terhadap orientasi-orientasi yang berbau politik. Menurut Ainul, sebenarnya mereka pun melihat dengan pesatnya proses digitalisasi dan media sosial yang sangat masif tidak bisa menutup celah apapun mereka untuk melihat itu.

“Bagi AMK, bagaimana cara kita meyakinkan anak muda para milenial dan generasi Z ini, bahwasanya berpolitik itu mengasyikan. Berpolitik itu justru memberikan aura positif, sehingga dia bisa melakukan perubahan. Hingga hal-hal yang menurut mereka itu memuakkan, menurut mereka tidak menarik, menurut mereka itu akan mengkooptasi kemerdekaan berpikir, justru mereka akan sebaliknya,” jelas Ainul.

Justru, lanjut Ainul, dengan dunia politik inilah mereka akan dibacakan secara teratur dengan literasi-literasi positif, dengan pertanggungjawaban akademik. Dengan hal-hal positif tentu nanti akan membuka mata hati mereka bahwa politik itu penting bagi generasi Z. Karena di 2024 bahkan 10 tahun kedepan nanti, Indonesia ini akan dipegang oleh anak-anak muda.

Dan dirinya yakin, anak-anak muda itu diantaranya adalah kader-kader AMK di seluruh Indonesia. Selaku Sekjen, dirinya juga pengurus PN AMK, akan menawarkan pada kaum muda bahwasanya AMK adalah rumah besar kader-kader dan milenial Indonesia.

Saat disinggung berapa target AMK untuk mendudukkan kader-kadernya di legislatif, dirinya mengatakan AMK akan lebih menitikberatkan bagaimana nanti kader-kadernya di daerah, tiap Cabang bisa menduduki pos-pos DPRD, Kabupaten/Kota.

“Artinya, kalau tiap DPC itu ada lima kursi, minimal 2 kursinya itu adalah kader AMK. Mengapa demikian, karena memang kita menginginkan proses kaderisasi itu berjalan dengan cara kita memberi ruang untuk anak-anak muda masuk ke dalamnya. Tidak hanya masuk, tapi memberikan segala totalitas dia untuk bisa mewarnai mesin politik PPP,” ungkapnya.

Masih kata Ainul, AMK menawarkan dengan gaya politik AMK yang pendekatannya adalah pendekatan kebahagiaan. Berangkat dari hal-hal yang berkaitan dengan hobi. Seperti yang telah dilakukan AMK, Ayo Mancing Kuy, Ayo Makan Kuy, Ayo Main Kuy. Semuanya itu adalah gagasan-gagasan yang menyenangkan. Jadi tidak ada beban, sehingga ketika mereka masuk AMK, mereka tidak diberikan beban. Karena bagi kita masuk organisasi harus dengan happy.

Sekjen AMK Ainul Yaqin bersama Pengurus Nasional AMK

“Masuk dan aktif dalam sebuah organisasi itu, harus dengan hati yang ikhlas. Kalau masuk dengan ikhlas dan happy, dengan cara mengalir dan tetap istiqomah serta cara kerja yang terukur dan terarah. Akan membawa kita berorganisasi dengan kerja cerdas, kerja ikhlas, dengan demikian insya Allah target-target kursi yang kita inginkan itu bisa terealisasi,” sambungnya.

Apa yang menjadi target Ketua Umum, pengurus, kader juga badan otonom PPP untuk mengembalikan kejayaan PPP, dirinya yakin itu bisa diraih oleh PPP. Bagaimana caranya, menurutnya tentu dengan cara memetakan, mentabulasi kader-kader yang potensial.

“PN AMK tentunya  tidak akan memasang kader-kader AMK yang tidak siap. Kita ingin yang muncul nanti adalah kader-kader petarung, para jagoan yang sudah siap lahir batin. Siap untuk bertarung dan tidak main-main,” tegasnya.

Karena Ainul menambahkan, hal itulah yang nantinya jadi parameter bahwa AMK adalah Banom yang role model politik masa depan. “Mulai saat ini, marilah kita menstimulasi ghirah kita, spirit kita bagaimana kita membesarkan PPP dengan cara ikhlas, dengan cara kerja cerdas, dengan cara kerja yang terarah dan terukur. Agar PPP ke depan menjadi partai yang diperhitungkan. Percayalah, kalau kita ikhtiar, kerja, kerja dan kerja, insya Allah sukses ada di depan,” pungkas Ainul.

(Fahmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *