BUDAYA

Ziarah ke Makam Pendekar Pitulung ‘Ronda Macan Betawi’, Haji Sarmili Ingin Makam Ki Ronda Dijadikan Cagar Budaya

PENAPERSATUAN – Tokoh muda Betawi Jakarta Barat, H. Sarmili, SH melakukan ziarah ke Makam Pendekar Pitulung ‘Ronda Macan Betawi’ yang berlokasi di Jalan Kapuk Rawa Gabus RT 07 RW 11 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/01/2022). 

Kedatangannya ke makam Ki Ronda bin H. Kaleng, menurut H. Sarmil seperti dituntun oleh Allah SWT untuk datang dan berziarah ke makam salah satu pendekar Betawi yang namanya tetap melegenda sampai saat ini.

“Kedepannya, insya Allah akan saya perjuangkan agar makam ini bisa menjadi cagar budaya, agar ini bisa jaga oleh pemerintah sebagai situs budaya dengan menjaga kearifan lokal,” ucap Sarmili yang datang didampingi oleh tokoh juga kerabat.

H. Sarmili, SH saat silaturahmi ke Sedkda DKI Jakarta

Dirinya akan segera melakukan koordinasi dengan Walikota juga Pemprov. DKI khususnya, agar apa yang menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta Barat khususnya Kapuk Cengkareng dijadikan dan dipelihara sebagai cagar budaya.

“Jangan sampai, apa yang menjadi sejarah masyarakat inti Jakarta ini hilang dan punah kalau tidak ada keputusan dari pemerintah bahwa makam Ki Ronda merupakan salah satu cagar budaya,” tegas Sarmili yang juga maju sebagai calon Ketua DPD Forkabi Jakarta Barat ini.

H. Sarmili, SH bersama Kesbangpol dan PWI Jakarta Barat

Tokoh muda yang punya kepedulian dan jiwa sosial tinggi untuk menjaga marwah Betawi ini, merasa riskan dan takut apa yang menjadi sejarah dan melegenda ini akan punah. “Saya khawatir jika saya juga saudara-saudara sudah tidak ada dan makam ini belum menjadi cagar budaya.”

“Oleh karenanya, saya berharap doa dari masyarakat Betawi khususnya yang ada di wilayah Kapuk Cengkareng, agar apa yang kita ingin dan perjuangkan ini mendapat restu dari Allah SWT, agar segera dijadikan cagar budaya,” terang Sarmili.

H. Sarmili, SH bersama jajaran Kasat Polres Jakarta Barat

Dirinya juga mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan silaturahmi kepada ahli waris Ki Ronda, sekaligus koordinasi agar sampai kapanpun kearifan lokal tetap terjaga dan tidak akan hilang dan menjadi kebanggaan untuk masyarakat inti Jakarta, khususnya Kapuk dan Cengkareng.

(Fahmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *