Membedah Perilaku Generasi Z
PENAPERSATUAN – Generasi yang satu ini memang terkenal lebih serba bisa, lebih global, dan berpikir lebih terbuka. Kepiawaian mengoperasikan teknologi nyatanya menjadi salah satu yang menonjol dari generasi ini.
Tapi tunggu dulu nih, meski begitu banyak juga loh informasi yang menyebutkan jika Generasi Z cenderung tidak mudah terpengaruh sama iklan? Benar nggak ya kira-kira? Kali ini, akan dibahas soal segmen pasar untuk generasi Z.
Tentunya menjalankan bisnis dengan segmen pasar yang tepat merupakan sebuah impian banyak orang, bukan? Siapa yang nggak mau kan? Jika kondisi ini bisa memungkinkan terciptanya penjualan yang maksimal dan lebih menguntungkan.
Untuk bisa mendapatkan target pasar yang tepat dan loyal, tentunya kamu harus memahami karakter dari calon konsumen itu sendiri. Perlu di ketahui juga, untuk memahami konsumen nggak hanya konsumen saat ini aja, tapi juga wajib memahami konsumen masa depan juga. Seperti contoh Generasi Z, yang nyatanya menjadi konsumen yang berpotensial dalam memberi keputusan untuk membeli.
Ada beberapa ketentuan juga bagi kamu, bila ingin mempertimbangkan Generasi Z sebagai target pasar yang akan kamu incar. Salah satunya, pentingnya bagi bisnis kamu untuk memahami cara berkomunikasi dengan Generasi Z.
Nah, kali ini dipaparkan beberapa tips bagaimana cara memasarkan brand kamu ke generasi Z serta memahami karakteristik mereka.
Karakteristik perilaku Generasi Z paling tidak bisa dianalis; Pertama, hidup berdampingan dengan teknologi baru.
Kalangan milenial sempat merasakan merasakan masa kecil tanpa kecanggihan internet, berbeda dengan gen Z ini yang tumbuh dewasa bersama dengan gadget-nya. Karena itulah mereka pun bisa dengan cepat beradaptasi dengan berbagai teknologi baru yang bermunculan.
Hal ini pun nyatanya bisa kalian manfaatkan untuk menjangkau mereka. Gimana sih caranya menjangkau mereka? Gampang banget! Kamu tinggal memanfaatkan teknologi terbaru untuk mengenalkan dan memasarkan produk kamu.
Seperti contoh, bermainlah di sosial media seperti twitter dan instagram untuk memancing pasar generasi Z agar tertarik dengan produkmu. Dengan itu, akan lebih mudah untuk menarik minat para generasi Z terhadap bisnis yang kamu jalankan.
Kedua, G-Z tidak tergoda oleh iklan? Mungkin poin kedua ini agak sedikit mencengangkan ya, karena selama ini iklan nyatanya menjadi salah satu sarana promosi paling jitu oleh pelaku bisnis. Bahkan hasilnya pun selalu jelas dalam mendongkrak usaha, maka hal berbeda mungkin yang bakal dibutuhkan ke depannya.
Tapi kalau diingat lagi, generasi Z sendiri punya karakteristik yang berbeda lho! Dan pada umumnya disebut jika mereka tidak akan mudah tergoda dengan iklan. Pemasaran lewat iklan dinilai tidak efektif jika kamu menyasar generasi Z, apalagi jika iklan yang kalian tawarkan pun tak mengunggah selera kebanyakan anak generasi Z.
Eits, meski begitu pasar generasi Z masih bisa dijangkau dengan pola pemasaran lain yang lebih kreatif dan kekinian serta menerapkan berbagai pola pemasaran yang benar-benar baru dan belum banyak digunakan. Sehingga bisnis kamu bisa dikenal. Pada akhirnya, kamu juga kan yang akan mendapatkan keuntungan.
Ketiga, jangan lupa harga! Karakteristik generasi Z yang perlu kamu ketahui selanjutnya yakni kebiasaan generasi Z yang lebih mementingkan soal biaya ketika ingin melakukan pembelian.
Mereka menggunakan internet untuk membanding harga, dan tidak ada jumlah pemasaran yang dapat menarik minat mereka, kecuali jika harganya pas di kantong mereka.
Bahkan kebiasaan yang tak bisa dilepas dari generasi Z yakni kebiasaan mereka yang lebih memilih menggunakan internet untuk mencari perbandingan, padahal mereka berada di sebuah toko, namun barang yang diinginkannya tak sesuai dengan keinginannya. Nggak menyerah sampai situ, mereka pun mensiasatinya dengan mencarinya di internet.
Untuk bisa tembus pasar kepada generasi Z, kamu harus bisa mendengarkan suara dan preferensi mereka serta komunikasi secara autentik di seluruh sosial media. Nah, yang kayak gitu yang akan mereka lirik.
Tapi balik lagi nih, coba luangkan waktumu untuk riset kembali secara detil jika kamu memang yakin untuk menargetkan usahamu kepada generasi Z. Hal ini penting, mengingat generasi ini akan memiliki minat dan juga karakter tersendiri yang tentunya berbeda dengan generasi lainnya walau masih memiliki banyak kesamaan dengan generasi milenial.
Penulis: Aji S