Hj. Nurul Minta Pelonggaran Di Berbagai Daerah
PENAPERSATUAN – Dalam 2 pekan minggu pertama Lebaran ini, masyarakat mulai beraktivitas normal kembali karenanya aturan di berbagai daerah masih terjadi diskriminasi.
“UMKM pertama yang terdampak, lihat pasar sepi. Kenapa hanya pejabat, seperti Bupati Kebumen yang boleh menyelenggarakan open house? Masyarakat kecil ndak bisa berwisata serta beraktivitas dengan normal,” kata Hj Nurul Hidayah, SH MSi, Ketua DPC PPP Purbalingga.
Pertemuan boleh, asal sesai aturan dan dibatasi jumlahnya di bawah 50 orang, lanjut Hj Nurul.
“Kemarin, di Kebumen banyak keluhan dari industri pelaku UMKM mengeluhkan diskriminasi pedagang kecil. Kasihan masih ada disparitas di antara kita bersama,” tambah Hj Nurul Hdiayah yang juga Anggota FPPP DPRD I Jawa Tengah.
Penguatan UMKM perlu dan segera harus beraktivitas berbarengan dengan dibukanya fasilitas publik.
“Namun juga dengan tetap menjaga diri sesuai protokoler kesehatan prokes (protokol kesehatan, 5M),” kata Hj Nurul yang juga adalah Anggota DPRD I Jawa Tengah.
Masih kata Hj. Nurul, kita tidak ingin bencana tsunami pandemi covid yang terjadi di India akan terjadi di Indonesia. Jadi upaya preventif juga dilakukan. Dampaknya, untuk kebaikan bersama.
Khusus di Purbalingga, penyekatan dilakukan seperlu saja. Memang pariwisata sedang digencot untuk mendongkrak pendapatan daerah.
“Owabong, pusat kuliner (centre food culiner) yang ada di komplek GOR Goentoer Darjono serta beragam akivitas ekonomi kecil lainnya seperti Pasar Badog, Pasar Hartono, jalan raya mendekati pusat alun-alun kota yang selama seminggu lebaran ditutup total, sebentar lagi diharapkan bisa pulih kembali,” kata Hj Nurul Hidayah kepada ajinews baru-baru ini.
Akibat kebikan PKMSKM (Pembatan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro), Hj Nurul juga mengaku tidak menyelenggarakan open house halal bi halal, lebih banyak lewat virtual.
“Alun-alun sudah di buka, beberapa kegiatan masyarakat juga sudah beraktivitas normal,” tutup Hj. Nurul.
(Aji)