GPK Kabupaten Bekasi Energi Baru Kebangkitan PPP
Pena Persatuan – Menurut Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ka’bah (PC. GPK) Kabupaten Bekasi, M. Warsan Saputra, S.Pd.I, eksisnya GPK di Kabupaten Bekasi sebagai stimulus untuk kebangkitan dan kebesaran PPP di Bekasi. GPK Kabupaten Bekasi, masih kata Warsan, dalam menjalankan program-programnya, akan konsen pada masalah-masalah keagamaan, yang mana hal tersebut juga merupakan program dari hasil Rapat Kerja Cabang (Rakercab) GPK yang dilakukan pada bulan Nopember lalu.
“GPK di Kabupaten Bekasi ini hadir untuk memberikan stimulus untuk kebangkitan PPP di Kabupaten Bekasi. Kita terus turun ke akar rumput, ke pondok-pondok pesantren, para alim ulama juga mendatangi pengurus masjid. Hal itu kita lakukan untuk kembali menjalin silaturahmi dalam rangka mencoba meluruskan kepada mereka atas pemikiran-pemikiran yang kerap salah terhadap PPP,” sambung Warsan.

Masih menurut Warsan, membangkitkan ghirah akar rumput terhadap PPP itu juga merupakan tanggungjawab GPK. Kabupaten Bekasi ini, tambah Warsan, mayoritas suara PPP rata-rata berada dibasis-basis pondok pesantren, alim uama, juga pengurus masjid, yang saat ini sudah mulai kabur. Kurangnya pengkaderan yang dilakukan PPP juga menjadi salah-satu merosotnya suara PPP pada pemilu 2019 lalu.
Melihat kondisi seperti itulah, yang akhirya PC. GPK Kabupaten Bekasi terus berupaya turun ke akar rumput dan konsen pada permasalahan keagamaan, juga pengkaderan. “Insya Allah kedepan GPK akan melakukan LDK, untuk pengurus juga kader-kader baru yang alhamdulillah mau bergabung ke GPK. Karena kita berharap nanti teman-teman ketika mereka aktif di PPP, setidaknya sudah punya pondasi dalam berorganisasi,” papar Warsan.
Karena kalau diperhatikan saat ini, ungkap Warsan, orang gampang sekali masuk PPP tanpa ada proses training proses pengkaderan, sehingga rasa memiliki mereka terhadap partai itu perlu pertanyakan. Makanya, kata kader muda PPP Kabupaten Bekasi ini, melalui GPK dirinya kembali memulai dari bawah. Setidaknya GPK harus berani tampil untuk melakukan hal-hal yang sifatnya mengembangkan dan membesarkan PPP. Karena sampai saat ini, menurutnya, kalau dilihat PPP juga tidak jelas dalam masalah pengkaderannya.
“Saat ini GPK Kabupan Bekasi juga sedang fokus pada pembentukan ranting, karena PAC di 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi ini sudah terbentuk dan di SK kan semua. Saya berharap GPK di Kabupaten Bekasi mampu menjadi solusi strategis, jadi alternatif bagaimana peran GPK ini mampu mengangkat suara partai di Kabupaten Bekasi. Karena hari ini kursi PPP di Kabupaten Bekasi tinggal 2 kursi, sebelumnya 3, sebelumnya lagi 4, setiap pemilu kursi PPP pasti hilang, tentu dalam masalah ini kita tidak menyalahkan siapa siapa, hanya kita berharap, kita punya tanggungjawab. Dengan GPK aktif di Bekasi, Insya Allah GPK mampu menyelaraskan, ada ruang-ruang yang mungkin partai tidak masuk atau menjamah ke dalam persoalan-persoalan itu dan GPK harus masuk ke dalam situ,” ucap Warsan.
Sehingga, tambah Warsan, masyarakat yang awalnya tidak mengenal PPP jadi mengenal PPP, yang tadinya belum merespon PPP jadi merespon. Sebenarnya harapan besarnya adalah bagaimana GPK di Kabupaten Bekasi hadir dan mampu mengangkat kembali suara PPP di Kabupaten Bekasi yang tiap pemilu selalu merosot perolehan suaranya.

Ketika disinggung masalah hasil Mukhtamar IX PPP, dirinya berharap pasca Mukhtamar ini tidak ada lagi yang namanya dualisme dalam tubuh PPP. Karena menurutnya, kalau bicara harapan juga keinginan sebenarnya setiap orang itu pasti punya harapan dan keinginan. Tapi kita juga harus melihatnya secara obyektif, PPP punya pelajaran berharga pada periode kemaren.
“Saya berharap, tidak lagi ada dualisme, kita sudah lelah dengan itu semua, partai ini jangan jangan kembali pecah. Jangan lagi ada ribut-ribut yang berkelanjutan karena itu sangat menguras tenaga, pikiran, waktu juga yang lainnya. Karena yang sangat merasakan imbas dari itu adalah kita yang di bawah yang langsung berhubungan dengan akar rumput. Sampai ada teman-teman yang dulu berseberangan bahkan ada yang sampai keluar dari partai. Itu sangat kita sayangkan, karen saya melihat mereka yang keluar itu kader-kader potensial. Yang mana perlu proses untuk PPP membentuk orang orang seperti itu. Tapi GPK hari ini tetap optimis untuk pemilu 2024 suara PPP akan meningkat, minimal PPP bisa tembus parlementary threshold,” pungkas Warsan.
(Sobari/Fadiel)