ASPIRASI

Jangan Sampai Kaum Milenial ‘Alergi’ dengan PPP

Pena Persatuan – Tokoh muda yang sukses  dalam kancah politik dan bisnis, Audy Joinaldy, amat mengapresiasi eksistensi Tabloid Pena Persatuan. Menurutnya, sebagai media internal penampilan Tabloid Pena Persatuan sudah amat bagus. Baik dari  segi isi maupun desainnya. Bahkan kertasnya pun dipilih kertas yang bagus sehingga makin memperindah penampilan dari Tabloid Pena Persatuan. 

“Harapan saya untuk kedepannya jajaran redaksi dari Tabloid Pena Persatuan juga mau concern menggarap kaum milenial dalam pemberitaanya. Tujuannya agar konten atau isi tabloid lebih beragam dan juga  menarik kaum milenial untuk menikmati isi dari tabloid itu,” ungkap Audy yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat. 

Ditambahkan politisi yang juga pengusaha itu, sesungguhnya banyak konten menarik, yang bisa digarap berkaitan dengan kaummilenial. Jangan selalu bicara soal politik, tapi juga bisa melakukan pendekatan dengan mengangkat pemberitaan atau pembicaraan seputar soal seni, soal budaya, soal kreativitas, soal hobi dan lain sebagainya. 

“Setelah itu baru kemudian sedikit demi sedikit ditarik ke ranah politik. Tujuannya juga agar kaum milenial ini memahami dunia politik lebih mendalam dan akhirnya mau melakukan gerakan politik melalui underbow PPP yang berkaitan dengan gerak dan kiprah kepemudaaan. Seperti Gerakan Pemuda Kabah (GPK) atau Angkatan Muda Kabah (AMK),” imbuh Audy. 

Tokoh muda dengan sederet gelar akademik itu menambahkan, pentingnya mem perhatikan inluencer dan kaum milenial, karena kita sadari bahwa kita memiliki wilayah demograis yang besar, sehingga  menjadi sebuah keharusan bagaimana  kiatnya agar kita bisa menarik minat dan perhatian kaum milenial dan inluencer.  

“Ya, salah satunya tentu dengan menyuguhkan konten-konten atau berita-berita  yang berkaitan erat dengan aktivitas atau keseharian mereka. Sehingga ada hubungan  emosional yang tumbuh dan kita harapkan bisa berkembang yang manfaatnya bisa dipetik oleh PPP,” imbuh Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN Eng. 

Menurut Audy, konten atau berita sekitar kaum milenial itu bisa dimulai dari tokoh-tokoh muda PPP untuk berbagi gagasan dan pengetahuan kepada kaummilenial. 

Ditanya soal harapannya tentang PPP ke  depan, Wakil Gubernur Sumatera Barat itu menyatakan bahwa PPP jangan sampai jauh  dengan kaum milenial dan inluencer. Sebab, realitas di depan mata jelas memperlihatkan  sekarang ini kan zamannya anak muda.  

“Nah, diakui atau tidak, selama ini banyak  yang mengatakan bahwa PPP itu partai kaum tua. Atau, PPP itu partai kaum santri. Hasil nya, banyak kaum muda, apalagi yang bukan  dari kalangan santri sepertinya alergi dengan PPP,” terang Audy. 

Alhamdulillah, masih kata Audy, saat ini banyak tokoh-tokoh muda potensial yang sudah bergabung di PPP. Insya Allah, ini  juga dapat digunakan dan di-manfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka menarik kaum milenial dan inluencer lainnya untuk ikut bergabung di PPP.

“Semakin banyak inluencer dan ka um milenial yang bergabung di PPP, tentu itu akan semakin memudahkan kinerja PPP dalam merangkul inluencer dan kaum milenial lainnya. Bertekad dalam satu barisan untuk membesarkan PPP dan siap berjuang bersama PPP untuk memajukan bangsa demi terciptanya keadilan dalam  kemakmuran,” imbuhnya. 

Dengan demikian, tambah Audy, PPP bisa bersaing secara sehat dengan partai-partai lain yang concern menggarap anak muda dalam mendulang perolehan suara di pemilu.  Jangan sampai PPP yang merupakan partai berpengalaman kalah dengan partai baru hanya karena kurang concern dan perhatian terhadap kaum milenial dan inluencer. 

“Oleh karena itu, dengan suksesnya Muktamar IX PPP dan secara aklamasi mendaulat Suharso Monoarfa menjadi Ketua Umum PPP periode 2020 -2025, saya berharap beliau bersama tim formatur dapat menyusun struktur kepengurusan PPP di DPP dengan  melibatkan banyak kaum milenial dan  inluencer. Sebab, memang itu kuncinya. Kalau kita tidak melibatkan kaum milenial dan inluencer sepertinya sulit untuk kita mencapai target minimal mendapatkan 11 juta suara dalam Pemilu 2024 mendatang,” pungkas Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN Eng.

(Sobari/Jamiel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *