Berharap Beruntung, atau Berusaha untuk Sukses?!
Jakarta, Pena Persatuan || BILA seseorang memperoleh keberhasilan dari apa yang ditujunya meski kerja secara asal-asalan, itu keberuntungan namanya. Bukan kesuksesan.
Kesuksesan untuk menggapai apa yang kita tuju perlu strategi, Istiqomah dalam menapaki tahap demi tahap, dan senantiasa mengaktualisasikan kemampuan diri sesuai dengan kondisi zaman. Terus berupaya hingga sampai pada titik yang kita tuju dan bisa duduk di singgasana kesuksesan.
Orang beruntung apabila ‘jatuh’ dari singgasana kesuksesan sulit untuk bangkit kembali. Sementara orang yang sukses apabila terjungkal dari kesuksesannya akibat satu dan lain hal, lebih mudah untuk bangkit kembali. Lebih siap untuk kembali berjuang meraih kursi kesuksesannya.
Kondisi seperti itu disebabkan oleh awal perjuangan yang berbeda. Orang yang sukses karena keberuntungan terbiasa menyerahkan masa depannya pada nasib sementara orang yang sukses karena upaya kerasnya selalu berpikir untuk merubah nasib. Berpikir dan berupaya bagaimana agar hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Lantas, bagaimana dengan kita? Mau bergantung pada nasib atau mau merubah nasib. Silahkan memilih dan nikmati hasilnya. Bukankah kita memanen dari apa yang kita tanam?
Yuk ah, memasuki tahun 2021 ini kita tinggalkan budaya untung-untungan, budaya KKN, dan budaya tak elok lainnya agar kehidupan kita dan anak cucu kita menjadi jauh lebih baik.***
(Jamiel Loellail Rora)