Pemilu 2019 Pelajaran Berharga Buat Ketua Umum Terpilih
Pena Persatuan – Untuk pertama kalinya selama PPP ini berdiri, Mukhtamar dilakukan secara virtual. menurut Ir. Eeng Sulaiman, MM , Ketua DPC PPP Kota Tangsel, hal itu terjadi karena memang kebetulan. Disaat masa pandemi covid 19 dan masa kepengurusan PPP sudah berakhir. “Karena kondisi dan keadaan dalam masa pandemi ini secara kebetulan PPP masa periode jabatannya sudah habis jadi harus dilakukan. kalau tidak ada pandemi covid ini, mungkin akan berbeda suasananya. Tapi memang, PPP adalah partai pertama yang mengadakan Mukhtamar atau musyawarah nasional dilakukan secara virtual, Hal tersebut dilakukan mengingat adanya himbauan pemerintah untuk tidak berkerumun, ” papar Eeng pada Pena Pesatuan. Saat disingung mengenai terpilihnya Suharso Manoarfa sebagai Ketua Umum PPP pada Mukhtamar IX, menurutnya semua harapan para Ketua DPC ditiap Kabupaten Kota hampir sama, ingin Ketua Umum baru itu bisa membawa PPP keperubahan yang semakin baik kedepannya. PPP butuh nahkoda Ketua Umum yang bisa memberdayakan kader kadernya sampai tingkat bawah, bisa berkomunikasi dengan baik, juga bisa melihat kader kader PPP ditingkat bawah. Karena, masih kata Eeng, kader kader tingkat bawah itu yang berhubungan langsung dengan kader kader akar rumput juga para pemilih yang bisa membesarkan partai.
“M engingat Pemilu kemarin suara PPP sangat merosot, dengan terpilihnya Ketua Umum secara devinitif, saya ingin seorang Ketua Umum ini tentu harus dapat membuat terobosan-terobosan yang terukur guna dapat membesarkapan PPP dan memenangkan PPP pada pemilu 2024 nanti. PPP ini sebagai partai lama sudah mempunyai basis masa yang jelas, tinggal bagaimana manajemen dan kemasan kita membuat basis masa itu kembali mempercayakan pilihan politiknya pada PPP, tentu ini juga harus menjadi acuan buat Ketua Umum dalam membuat program-programnya secara nasional,” papar Eeng.
Sebagai Ketua DPC yang terus turun ke bawah, melakukan silaturahmi kepada para tokoh juga alim ulama yang ada diwilayahnya untuk mensosialisasikan PPP, tentu harus juga mengenalkan figur dari ketua Umum PPP. “Kalau Ketua Umum PPP itu tidak pernah turun silaturahmi dengan alim ulama, tidak pernah muncul di media cetak maupun elektronik, tentu hal ini juga akan menjadi persoalan buat pengurus PPP yang ada di Kabupaten Kota dalam mensosialisasikan PPP. Jadi penting kiranya buat Ketua Umum terpilih untuk dapat melakukan silaturahmi dan muncul di media cetak maupun elektronik dalam rangka mensosialisasikan PPP kedepan,” ucap Eeng sambil tersenyum.
Dirinya juga berharap, sejarah kelam yang menimpa PPP pada saat Pemilu kemarin, dapat menjadi bahan koreksi bagi Ketua Umum dan jajarannya dalam menjalankan mesin partai untuk menghadapi Pemilu 2024. Selain itu, sergah Eeng, semoga kedepan, dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang sifatnya nasional PPP dapat berdiri pada posisi yang jelas, jangan lagi pada posisi yang selalu berbenturan dengan ummat. “Harapan saya, semoga sejarah PPP yang secara nasional kerap mengambil kebijakan yang berbenturan dengat ummat, itu bisa menjadi pelajaran buat Ketua Umum PPP dalam mengembangkan PPP dan mengembalikan lagi marwah PPP agar suara PPP bisa kembali berjaya pada pemilu 2024 nanti,” harap Eeng.
Adanya isue parliamentary threshold yang akan naik pada pemilu 2024 nanti, tentu ini menjadi acuan buat pengurus juga kader untuk bekerja lebih ekstra dan harus ada ghiroh dari seorang ketua umum. “Harus ada ghiroh dari Ketua Umum untuk terus menjalankan mesin partai ini, harapan saya ada loyalitas dari Ketua Umum terhadap pengurus yang di bawah ketika ada agenda juga moment kepartaian, agar kader dibawah juga bisa menjalankan tugas kepartaian dalam mencapai tujuan kita bersama, membesarkan PPP,” katanya.
“Sudah menjadi tugas kita sebagai pengurus partai untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Karena kalau tidak ada pendekatan, tidak ada pengenalan tidak ada sosialisasi masyarakat tidak akan pernah tau, pemilih pemula tidak akan tau. Jadi PPP harus terus melakukannya sosialisasi yang menarik untuk dapat simpati dan diketahui oleh pemilih millennial,” sambung Eeng.
Sebagai pengurus juga kader PPP dirinya menginginkan dan berharap, harapan-harapan yang ingin dibangun oleh Ketua Umum baru ini, salah satunya bisa menjalankan program partai sampai ke tingkat bawah. “Bisa berkomunikasi dengan baik dan menyempatkan waktunya pada moment-moment tertentu untuk menyapa masyarakat, insya Allah kalau memang semua pengurus partai bisa bergerak pada pemilu 2024 nanti PPP akan bangkit kembali,” pungkas Eeng penuh harap.
(Fadiel)